Skip to main content

Posts

Showing posts from November, 2015

episode 1 madinah

26 april 2015 Cuaca tidak begitu baik sehingga menyebabkan pesawat oleng kesana kesini, pramugari beberapa kali mengumumkan untuk tetap memakai sabuk pengaman demi kenyaman saat berada di pesawat, aku tak hentinya beristighfar dalam hati dan berdo'a meminta keselamatan sepanjang perjalanan, selain itu, aku juga sedikit was-was, karena ini pertama kalinya melakukan perjalanan jauh tanpa orang tua atau keluarga yang menemani..yup akhirnya ayahku tidak berangkat bersamaku kali ini, tapi sedikit lega ketika beliau menyampaikan bahwa beliau akan berangkat umroh di bulan ramadhan nanti. meskipun ragu, tapi emak, bak, keluarga tak henti memberikan support kepadaku..

Saat ditanya kapan Nikah

dapat dari grup sebelah, lumayan bagus..udah izin ya sama yg ngepost :)  Kalau ditanya kapan nikah jawabannya gini : . "Iyah..nanti yah aq kan sekarang lagi ngumpulin uang buat ngelamar kamu" . " iyah..nanti yah kalau udah waktunya aku pasti datang ngelamar kamu?" . "sabar yh..nunggu aq lulus dulu" . "aku kan belum punya kerjaan / diangkat jadi pegawai tetep" . "orang tua aku belum ngizinin aku nikah.."

The Power Of Dream

Sejak zaman kuliah dulu aku suka nulis cita-cita alias mimpiku di buku diary, itu setelah liat videonya pak Danang mahasiswa IPB yang berhasil mencapai hampir seluruh cita-cita yang hanya ia tulis dilembaran2 kertas, karena termotivasi akhirnya aku juga ikutan jejak beliau menulis 100 mimpiku, saat itu jujur aku bingung karena aku hanyalah seorang anak yang terlahir dari keluarga biasa, jiwaku sangat rapuh dan over unconfident,  untuk bermimpi saja aku takut ya dengar berbagai alasan,..ntar gak kesampaianlah, mana mungkin? bayangkan betapa tidak beraninya aku meski hanya menuliskan impian saja.. akhirnya...

Tips menghafal Alqur'an

Banyak cara atau metode menghafal al-Qur’an. Di antaranya diresepkan oleh Deden Muhammad Makhyaruddin, . Peraih Juara 1 Internasional Lomba Tahfizh 30 Juz dan Tafsirnya (Maroko 2011) itu menjelaskan, menghafal al-Qur’an sangatlah mudah. “Semudah bernafas,” ujarnya, “Kecuali yang berpenyakit ‘asma’; hatinya kena asma, imannya yang kena asma.” Ia memaparkan, jika al-Qur’an diibaratkan oksigen, maka menghafalkannya seperti bernafas dengan al-Qur’an.

3 Bersaudara yang hafal Alqur'an

"Dan telah Kami mudahkan al-qur'an untuk diingat (dijadikan peringatan), maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran." (QS. Al-Qamar : 17) Pada dasarnya Allah telah memudahkan manusia untuk menghafal al-qur'an. Menghafal menjadi sulit ketika seseorang tidak mempunyai motivasi yang kuat dan tidak mampu menghindari perbuatan maksiat. Dalam al-qur'an, Allah telah berjanji bahwa Dia akan menjaga kemurnian dan keotentikan itu sendiri lewat para penghafal al-qur'an. "Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan al-qur'an, dan Kami (pula) yang menjaganya." (QS. Al-Hijr : 9) Salah satu kisah yang menarik untuk disimak adalah kisah Tabarak dan Yazid Tamamuddin, kakak beradik yang tinggal di Jeddah. Mereka berdua berhasil menjadi seorang hafizh -julukan bagi orang yang sudah hafal al-qur'an- ketika keduanya baru berusia empat tahunan.

Romansa cinta Salman Al-farisy (cinta diatas cinta)

Berikut adalah kisah cinta sahabat Rasulullah dari Persia, Salman Al Farisi, lelaki Persia yang baru bebas dari perbudakan fisik dan perbudakan konsepsi hidup itu ternyata mencintai salah seorang muslimah shalihah dari Madinah. Tapi bagaimanapun, Madinah bukanlah tempat ia tumbuh dewasa. Ia berpikir, melamar seorang gadis pribumi tentu menjadi urusan pelik bagi seorang pendatang seperti Salman. Maka, disampaikanlah gejolak hati itu kepada sahabat Anshar yang dipersaudarakan dengannya, Abu Darda’. “Subhanalloh, Walhamdulillah..” senang hati Abu Darda’ mendengarnya. Setelah persiapan, beriringanlah kedua sahabat itu menuju rumah wanita sholihah yang dimaksud. sesampainya disana, abu darda menyampaikan niat baik sahabatnya itu dengan aksen madinah yang kental“Saya, Adalah Abud Darda’.”

Terompah Bilal terdengar sampai syurga

Bilal bin Rabah merupakan sahabat Nabi Muhammad yang didaulat untuk mengumandangkan azan untuk pertama kalinya. Ia mempunyai ciri khas bertubuh hitam dan bersuara lantang. Karena masuk Islam, ia disiksa berkali-kali oleh majikannya, Umayyah bin Khalaf hingga akhirnya penyiksaan yang dilakukan diketahui oleh sahabat Abu Bakar. Abu Bakar kemudian memerdekakan Bilal bin Rabah dengan membayar tebusan yang lebih tinggi dari harganya. Bilal, siapa yang mengira bahwa mantan budak ini akan mendapatkan kemuliaan di sisi Nabi Muhammad SAW, bahkan oleh Rasulullah telah digaransi masuk surga.

kisah Umar dan ibu yang memasak batu

Hampir setiap malam ‘Umar bin Khaththab melakukan perjalanan diam-diam. Ditemani salah seorang sahabatnya, beliau keluar masuk kampung. Ini beliau lakukan untuk mengetahui kehidupan rakyatnya. ‘Umar khawatir jika ada hak-hak mereka yang belum dipenuhi oleh staf pemerintahannya. Malam itu, bersama Aslam, Khalifah ‘Umar mengarungi kampung terpencil yang berada di tengah gurun sepi. Tiba-tiba beliau terperanjat. Dari sebuah kemah yang sudah rombeng, terdengar suara gadis kecil menangis keras. ‘Umar bin Khaththab dan Aslam bergegas mendekati kemah itu, untuk mengecek bila penghuninya membutuhkan bantuan. Setelah dekat, ‘Umar melihat seorang perempuan tua tengah menanakkan panci di atas tungku. Asap mengepul-ngepul dari panci itu, sementara si ibu terus mengaduk-aduk isi panci dengan sendok kayu panjang.

Rasulullah dan Yahudi Buta

Di sudut pasar Madinah Al-Munawarah seorang pengemis Yahudi buta, hari  demi hari apabila ada orang yang mendekatinya ia selalu berkata "Wahai saudaraku jangan dekati Muhammad, dia itu orang gila, dia itu pembohong, dia itu tukang sihir, apabila kalian mendekatinya kalian akan dipengaruhinya". Setiap pagi Rasulullah SAW mendatanginya dengan membawa makanan, dan tanpa berkata sepatah kata pun Rasulullah SAW menyuapi makanan yang dibawanya kepada pengemis itu walaupun pengemis itu selalu berpesan agar tidak mendekati orang yang bernama Muhammad. Rasulullah SAW  melakukannya setiap hari hingga menjelang Beliau SAW wafat.

Kisah Julaibib

Namanya Julaibib, begitulah dia biasa dipanggil. Nama ini sendiri mungkin menunjukkan cirri fisiknya yang kerdil dan pendek. Nama Julaibib adalah nama yang tidak biasa dan tidak lengkap. Nama ini tentu bukan ia sendiri yang menghendaki, bukan pula orang tuanya. Julaibib hadir ke dunia tanpa mengetahui siapa ayah dan ibunya. Demikian pula orang-orang, semua tidak tahu atau tidak mau tahu tentang nasab Julaibib. Bagi masyarakat Yatsrib, tidak bernasab dan tidak bersuku adalah cacat yang sangat besar. Tampilan fisik dan kesehariannya juga menjadi alasan sulitnya orang lain ingin berdekat-dekat dengannya. Wajahnya jelek terkesan sangar, pendek, bunguk, hitam dan fakir. Kainnya usang, pakaiannya lusuh, kakinya pecah-pecah tidak beralas. Tidak ada rumah untuk berteduh, tidur hanya berbantalkan tangan, berkasurkan pasir dan kerikil. Tidak ada perabotan, minum hanya dari kolam umum yang diciduk dengan tangkupan telapak tangan. Abu Bazrah, pemimpin bani Aslam, sampai-sampai berkata tentan

Abu Hurairah

Memang benar, bahwa kepintaran manusia itu mempunyai akibat yang merugikan dirinya sendiri. Dan orang-orang yang mempunyai bakat-bakat istimewa, banyak yang harus membayar mahal, justru pada waktu ia patut menerima ganjaran dan peng­hargaan …. Shahabat mulia Abu Hurairah termasuk salah seorang dari mereka . . . . Sungguh dia mempunyai bakat luar biasa dalam kemampuan dan kekuatan ingatan . . . Abu Hurairah r.a. mempunyai kelebihan dalam seni menangkap apa yang didengarnya , sedang ingatannya mempunyai keistimewaan dalam seni meng­hafal dan menyimpan . . . .

Azan terakhir BILAL

Semenjak Rasulullah wafat, Bilal menyatakan bahwa dirinya tidak akan mengumandangkan adzan lagi. Ketika Khalifah Abu Bakar memintanya untuk menjadi muadzin kembali, dengan hati pilu nan sendu bilal berkata: "Biarkan aku hanya menjadi muadzin Rasulullah saja. Rasulullah telah tiada, maka aku bukan muadzin siapa-siapa lagi." Abu Bakar pun tak bisa lagi mendesak Bilal untuk kembali mengumandangkan adzan. Kesedihan sebab ditinggal wafat Rasulullah terus mengendap di hati Bilal. Dan kesedihan itu yang mendorongnya meninggalkan Madinah, dia ikut pasukan Fath Islamy menuju Syam, dan kemudian tinggal di Homs, Syria. Lama Bilal tak mengunjungi Madinah, sampai pada suatu malam, Rasulullah hadir dalam mimpi Bilal, dan menegurnya: "Ya Bilal, Wa maa hadzal jafa? Hai Bilal, mengapa engkau tak mengunjungiku? Mengapa sampai seperti ini?" Bilal pun bangun terperanjat, segera dia mempersiapkan perjalanan ke Madinah, untuk ziarah ke makam Rasulullah. Sekian tahun s

Abdurrahman bin Auf, "Manusia Bertangan Emas"

Abdurrahman bin Auf termasuk kelompok delapan orang yang mula-mula masuk Islam. Ia juga tergolong sepuluh sahabat yang diberi kabar gembira oleh Rasulullah masuk surga dan termasuk enam orang sahabat yang bermusyawarah dalam pemilihan khalifah setelah Umar bin Al-Khathab. Di samping itu, ia adalah seorang mufti yang dipercayai Rasulullah berfatwa di Madinah selama beliau masih hidup. Pada masa Jahiliyah, ia dikenal dengan nama Abd Amr. Setelah masuk Islam, Rasulullah memanggilnya Abdurrahman bin Auf. Ia memeluk Islam sebelum Rasulullah menjadikan rumah Al-Arqam sebagai pusat dakwah. Ia mendapatkan hidayah dari Allah dua hari setelah Abu Bakar Ash-Shiddiq memeluk Islam. Seperti kaum Muslimin yang pertama-tama masuk Islam lainnya, Abdurrahman bin Auf tidak luput dari penyiksaan dan tekanan dari kaum kafir Quraisy. Namun ia tetap sabar dan tabah. Abdurrahman turut hijrah ke Habasyah bersama kawan-kawan seiman untuk menyelamatkan diri dan agama dari tekanan Quraiys. Tatkala Rasul