Skip to main content

Nikmat mana lagi yang kamu dustakan??


Ntah kenapa tiba2 aq jadi ingat mereka,, hm siapa mereka?  Mereka adalah 2 bocah pengumpul barang bekas yang aku dan temanku temui di trotoar perempatan lampu merah ba’da kajian sebelum bulan ramadhan kemarin. Hampir saja aq lupa, tapi untungnya aku menemukan foto di handpone temanku yang sempat kami ambil ketika bercakap2 dengan mereka,,,huffft masih terbayang wajah mereka yang lugu dan malu-malu ketika kami potret..:)

Flashback*
Siang itu, ba’da mengikuti beberapa agenda kami memutuskan untuk kembali kekampus, begitu lama menanti mobil kebanggaan kami yaitu ‘orange car’ hehehe, cz hanya mobil itu yang jurusannya menuju kekampus kami, yaitu mobil angkot oren yang begitu ngejreng,,jreng..jreng..

Karena hari yang begitu terik akhirnya kami berteduh di samping dealer motor, klo dipikir-pikir itu memang tempat yang kondusif untuk berteduh dan ternyata bukan hanya kami yang suka nonkrong disana tapi terlihat beberapa orang yang juga suka nongkrong ditempat itu...

Krucukk..krucuk..perutku mulai konser, heuh lapernya...ya akibat gak sarapan pagi so, jadi trasa lapar banget.  Aq merogoh saku rok ku, hmm masih ada uang 12ribu rupiah, cukuplah untuk ongkos PP and beli makanan pengganjal perut, aq melobi 2 temanku untuk cari makanan terlebih dahulu, tapi sayang temanku nampaknya buru2 so gak mungkinkan makan sendirian?? Akhirnya kami tetap setia nongkrong ditempat itu,,

Tidak berapa lama, dari ujung jalan terlihat 2 orang anak perempuan dengan riang berlari menuju tempat kami nonkrong, kalo diperkirakan seusia dengan keponakanku dirumah yang sekarang kelas 3 SD, pakaiannya yang kelihatan sudah dekil dan sobek disana sini, dengan kaki tanpa sandal yg terbungkus kantong plastik, dan tak lupa sebuah karung plastik yang mereka jinjing masing-masing,, tak ada beban diwajah mereka!

tiba-tiba mereka pun duduk disamping kami yang sedari tadi bengong ngeliatin mereka.  Aq melirik jam tangan, hmm biasanya keponakanku jam segini lagi asyik maen sepeda atau tidur siang sedangkan mereka??? Olala....

Aq semakin bengong, bengong dan bengong,, memperhatikan mereka, tapi mereka asyik dengan kegiatan mereka sendiri, bercanda, ketawa-ketiwi (dalam hati *wah ni anak ketawa kok gak ngajak2?* hehe), dan merekapun asyik merogoh isi karung mereka...

Cz penasaran akhirnya akupun mendekati mereka dan bertanya isi dalam karung itu, jangan2 ada bom lagi!!hehe. ternyata karung itu berisi barang-barang bekas yang dapat didaur ulang,,,

Bak reporter sebuah stasiun televisi, aq dan 2 temanku melemparkan beberapa pertanyaan kepada 2 anak tersebut,,,dan aha!! akhirnya kami menemukan jawabannya.

Mereka adalah 2 bersaudara seayah tapi berhubung ayahnya udah meninggal dan ibunya jadi TKW di luar negri,,, akhirnya mereka tinggal sendiri dirumah mereka dengan dibantu tetangga sekitar, cz gak ada biaya akhirnya mereka berdua gak sekolah dan untuk bertahan hidup mereka harus bekerja mencari barang bekas dari pagi sampe sore,,uang yang didapatpun gak banyak, hanya cukup untuk makan sehari...huffht aq jadi miris ngeliat mereka,, 
Iba!

Terlepas dari bohong atau tidaknya 2 bocah tadi, setidaknya mereka tlah mengajarkan aq arti sebuah kehidupan.subhanalloh.. Aq merasa tak ada apa-apanya dibandingkan mereka, aq yang sudah dewasa seperti ni terkadang masih seperti anak kecil, sedangkan mereka yang masih kecil sudah harus berpikir dewasa. Mencari sepiring nasi....

Ya robb, ampunkan diri yang tidak bersyukur ini!!!
Ketika asyik2 berfoto2 ria dengan 2 bocah itu, angkot yang kami tunggu2 pun tiba, alhamdulillah ucapku..kami pun mulai bergegas dan menanyakan alamat mereka, ya siapa tahu kami bisa bertemu lagi,,dan ditangan mungil mereka aq selipkan uang jajanqu tadi, ntah aq merasa gak lapar lagi setelah ketemu mereka, kami pun beranjak menuju angkot yang tlah menanti untk kami naiki, jangan lupa beli sandal ya..ucapku, merekapun tersenyum dan ngucapin terima kasih. Dari kejauhan aq memandang wajah mereka yang sumringah,,,hingga mobil oren tersebut semakin jauh dan semakin mengilangkan tubuh mungil mereka..

Sobat, kita harus syukuri apa yang kita punya saat ni, cz masih banyak diluar sana orang  yang kurang beruntung dibandingkan kita,,, tidak mendapat kasih sayng keluarga, tidak mendapatkan pendidikan, tidak mendapatkan waktu bermain, tidak mendapatkan istirahat yang cukup, tidak mendapat kebutuhan pokok yang cukup...katakan lirih...

Maka nikmat tuhanmu yang mana lagi yang akan kamu dustakan? (Ar-Rahman)
Mari tundukkan kepala sejenak, muhasabah................................................ slesai,,,

Nb : ni ada percakapan yang lucu antara kami dengan 2 bocah tadi:
Aq : rumahnyo dimano dek?
Bocah 1: di suban ayam yuk..
Kami bertiga: oooooooooooooooohhh
Temanku: kesini naik apo?
Bocah 2: naik kaki yuk,, (jalan kaki maksudnya)
Temanku: iyo apo? Jalan berarti?
Bocah 1: iyo lah yuk, maso lari...hehehe( sambil ketawa)
Aq : kok kakinyo dibungkus asoy?
Bocah1: panas yuk kalo dak dibungkus,,,
Temanku: emang dak ado sendal??
Bocah 2: dak ado yuk, la putus galo
Temanku: dijahit bae kalo putus mah..
Bocah1: way cakmano nak dijahit yuk, bukan Cuma putus tapi telapaknyo la rusak parah nian...
Aq : *hanya tersenyum melihat gaya bicara mereka yang sok dewasa itu.....*
Maaf sobat, hanya sebagian teks yang dapat dipublikasikan, cz capek nulisnya kebanyakan...hahaha...

Comments

Popular posts from this blog

ID Card Pesantren Kilat

assalamu'alaikum sobat, lagi-lagi ane dititahkan untuk ngedesain Id card buat pesantren kilat..#cieh kayak kerajaan# it's okay cz masalah ngedesain tu hobi ane tu meski yaaa...aca kadul kesannya nggak bagus2 amat, hehe masih mending lah daripada nggak ada sama sekali. ini dia, eng tereeeenggg.. setelah diedit disana-sini waktu diprint huahhh..lumayan buram! ahehe tapi karena mo dipake besok ya sudah mau tidak mau akhirnya ini di print juga.. hmm ya segitu dulu ceritanya.. Met menunaikan ibadah puasa sobat semoga ramadhan tahun ini lebih baik dari tahun kemaren :D AMIN...

YANG KE-26 (kejutan pertama dari khadijah)

Hari berganti begitu cepat ya, nggak kerasa usia udah semakin tua aja, tak bisa dipungkiri! namun harus selalu bersyukur atas segenap usia yang telah Allah karuniakan kepadaku, setiap tarikan nafas dan udara yang Allah kasih dg cuma-cuma, orang-orang disekitarku yang begitu perhatian, mak dan bakku atas cinta yang tak pernah mereka ungkapkan, namun aku meraasaknnya dan berharap bisa membahagiakan mereka hingga yaumil akhir nanti..keluarga  besarku yang tak bisa ku sebut satu persatu #cekile gaya kayak bikin persembahan skripsi aja# sahabat-sahabatku dan tentunya siswa-siswiku yang sudah memberikan perhatian dan kejutan yang luar biasa... VII Khadijah-ku Alhamdulillah sekarang jadi wali kelas VII khadijah, punya anak 28 orang dengan berbagai karakter yang jelas sholeha dan baik hati serta rajin menabung hehe. pada hari itu mereka buat kejutan yang nggak mengejutkan, loh? hihi cz udah tahu bakal di kerjain dengan modal GR tingkat tinggi haha,  liat mereka ekting...

Akhwat yang menanti

Oleh : Azimah Rahayu. “Dua puluh satu kali, Mbak?”  mataku membulat. Takjub. Aku merentangkan kesepuluh jari tangan sambil melihat ke bawah ke arah telapak kaki yang terbungkus sepatu. 21! Bahkan seluruh jemari tangan dan kakiku pun tak cukup buat menghitungnya. “Itu selama berapa tahun, Mbak?” Aku bertanya lebih lanjut. “Hhmm, kurang lebih tujuh tahun terakhir!” sambutnya gi, ringan saja. Tak tampak pada raut wajahnya yang sudah mulai dihiasi kerut halus kesan malu, tertekan taupun stress. Wajah itu damai. Wajah itu tenang. Tak menyembunyikan luka apalagi derita. “Mbak… ehmm, maaf, tidak patah arang… sekian kali gagal?” Takut takut aku kembali bertanya dengan nada irih. Khawatir menyinggung perasaannya. Dia hanya kembali tersenyum. Tapi kali ini lebih lebar. Sumringah. Dia mengibaskan tangan, sebagai jawaban bahwa dia tak trauma dengan masalah itu. “Kalau sedih, kecewa, terluka… pasti pernah lah ada saat-saat seperti itu. Trauma…. sebenarnya pernah juga. Ny...