Skip to main content

aku ketinggalan mode??

sore tadi keponakanku sibuk banget dikamarnya fitting2 baju, kira-kira lebih dari sejam an beuhh pernah liat atau nganterin saudara ato temen fitting baju penganten nggak? nah kayaknya lebih lama keponakan ku deh fitting bajunya hihi, dengan penuh tanda tanya yang BESAR, Mencoba bertanya " mau kemana yuk?" ehmm..kataku sambil batuk-batuk #maklum nenek2#

"mau BuBar ma temen-temen sekolah" katanya sambil memandang diri didepan cermin, ntah udah berapa banyak baju yang dipilih ma beliau yang pasti beberapa baju udah bertumpuk di atas ranjang, aku cuma geleng-geleng kepala sambil beranjak menuju dapur setelah memberikan pesan singkat "ntar bajunya dilipat lagi ya neng" dia cuma dengan jawaban singkat "Ho'oh"
yups, biasanya klo nggak diingetin kayak gitu dia maen lari-lari aja noh dengan membiarkan baju bertumpuk disana-sini, ujung2nya kita lagi deh yang ngeberesin. hueeleh..

beberapa jam kemudian, ketika lagi asyik2nya nyupir alias nyuci piring keluarlah dia dengan gaya yang tlah menjadi pilihannya. taraaaa.. celana jins hitam baju hitam #dah kayak orng mau takziah aja tuh# dan cardigan warna oranye, silau menn..

daann

duh ada lagi yang bikin sakit perut nahan ketawa, jilbab krem dengan accesoris bando jalin warna oranye disematkan diatas kepala, peuh jadi ingat era 80an deh, "ya ampyun yuk ngapain tu bando nankring disana", "yeee emng sengaja kali" ujarnya agak sewot.
"ehmm mengingatkan kepada sesuatu deh?" #berpikir keras#
"apaan?" katanya sambil ngeraih sepatu kets kesayangannya
tapi jangan marah ya, itu loh ibu-ibu qasidah era 80an" ehehehe #ujarku terkekeh#

si dia yang udah nyampe didepan pintu langsung teriak " ihh..ini tuh model tahu nggak, dasar nggak updeeeeeeett" #teriaknya kayak neriakin maling"

tet tooot.. beuh sabar neng, nyantai cuyy kataku dalam hati, sementara si dia dah menhilang dengan gaya ibu2 qasidahnya dan meninggalkan diriku yang ngedumel dalam hati "apa? aku ketinggalan mode ihihi..emang mesti ya ngikutin mode? atau klo nggak ngikutin mode bisa mati? aneh! hmm untung aja aku nggak tahu mode, klo tahu mode ntah seperti apa gaya ku sekarang, hufft anak muda jaman sekarang, semoga saja beliau bisa berubah suatu saat nanti,,amin.

Comments

Popular posts from this blog

ID Card Pesantren Kilat

assalamu'alaikum sobat, lagi-lagi ane dititahkan untuk ngedesain Id card buat pesantren kilat..#cieh kayak kerajaan# it's okay cz masalah ngedesain tu hobi ane tu meski yaaa...aca kadul kesannya nggak bagus2 amat, hehe masih mending lah daripada nggak ada sama sekali. ini dia, eng tereeeenggg.. setelah diedit disana-sini waktu diprint huahhh..lumayan buram! ahehe tapi karena mo dipake besok ya sudah mau tidak mau akhirnya ini di print juga.. hmm ya segitu dulu ceritanya.. Met menunaikan ibadah puasa sobat semoga ramadhan tahun ini lebih baik dari tahun kemaren :D AMIN...

YANG KE-26 (kejutan pertama dari khadijah)

Hari berganti begitu cepat ya, nggak kerasa usia udah semakin tua aja, tak bisa dipungkiri! namun harus selalu bersyukur atas segenap usia yang telah Allah karuniakan kepadaku, setiap tarikan nafas dan udara yang Allah kasih dg cuma-cuma, orang-orang disekitarku yang begitu perhatian, mak dan bakku atas cinta yang tak pernah mereka ungkapkan, namun aku meraasaknnya dan berharap bisa membahagiakan mereka hingga yaumil akhir nanti..keluarga  besarku yang tak bisa ku sebut satu persatu #cekile gaya kayak bikin persembahan skripsi aja# sahabat-sahabatku dan tentunya siswa-siswiku yang sudah memberikan perhatian dan kejutan yang luar biasa... VII Khadijah-ku Alhamdulillah sekarang jadi wali kelas VII khadijah, punya anak 28 orang dengan berbagai karakter yang jelas sholeha dan baik hati serta rajin menabung hehe. pada hari itu mereka buat kejutan yang nggak mengejutkan, loh? hihi cz udah tahu bakal di kerjain dengan modal GR tingkat tinggi haha,  liat mereka ekting...

Akhwat yang menanti

Oleh : Azimah Rahayu. “Dua puluh satu kali, Mbak?”  mataku membulat. Takjub. Aku merentangkan kesepuluh jari tangan sambil melihat ke bawah ke arah telapak kaki yang terbungkus sepatu. 21! Bahkan seluruh jemari tangan dan kakiku pun tak cukup buat menghitungnya. “Itu selama berapa tahun, Mbak?” Aku bertanya lebih lanjut. “Hhmm, kurang lebih tujuh tahun terakhir!” sambutnya gi, ringan saja. Tak tampak pada raut wajahnya yang sudah mulai dihiasi kerut halus kesan malu, tertekan taupun stress. Wajah itu damai. Wajah itu tenang. Tak menyembunyikan luka apalagi derita. “Mbak… ehmm, maaf, tidak patah arang… sekian kali gagal?” Takut takut aku kembali bertanya dengan nada irih. Khawatir menyinggung perasaannya. Dia hanya kembali tersenyum. Tapi kali ini lebih lebar. Sumringah. Dia mengibaskan tangan, sebagai jawaban bahwa dia tak trauma dengan masalah itu. “Kalau sedih, kecewa, terluka… pasti pernah lah ada saat-saat seperti itu. Trauma…. sebenarnya pernah juga. Ny...