Skip to main content

Tragedi usai sholat isya

Ba'da makan malam, si adek dah mulai ribut " ndis, sholat tarawih dirumahkan?" katanya dengan gaya yang lucu khas anak usia 5 tahun, " iya adeeeek tunggu adzan dulu dunk.." kataku sambil menyeruput air putih yang dah lama istiqomah dihadapanku #beuh gaya bicaramu anak muda#

dia berlari ke kamar dan kembali dengan membawa mukena dan sajadah mungil miliknya dengan semangat 45 untung aja nggak kesandung :P, " Ayoo cepetan ndis" ujarnya nggak sabaran.
"oke, ndis wudhu dulu oke"*nyengir.com

usai wudhu

gadis mungil berpipi tembem itu dah nangkring di atas sajadah lengkap dengan mukenanya duhh keponakanku yang sholeha, comel jiddan deh jadi pengen di gigit..ghhrr.

setelah siap dengan segala atribut sholat akupun berdiri dan berkata dengan penuh semangat "are you ready dek?" si adek tersenyum lebar sambil memperlihatkan gigi putihnya yang berjejer rapi bak kapas putih yang nankring di pohon akasia tweww nggak nymbung banget..haassik

kamipun larut dengan kekhusyukan sholat, sesekali dia ngeliat wajahku, dan sesekali meraba-raba tanganku yang bersedekap di depan perut, dan selalu setiap tasyahud awal dan akhir dia meraba telunjukku dan akhirnya ngikutin apa yang aku lakukan.

Rakaat pertama dan ke dua si adek keliatan semangat banget gerakannya nyampe-nyampe mendahuluin imam ehehe namanya juga anak-anak,,

Waktu rakaat ketiga dan Rakaat terakhir si adek nggak berdiri lagi tapi duduk disajadahnya keliatan nungging-nungging nggak jelas ehmm setelah Mengucap 2 kali salam dan melihat kearahnya, hmm siadek dah duduk dengan normal. tiba-tiba si adek berkata "ndis, adek sakit perut,adek sholatnya udah kan ndis?" katanya.

menghentikan dzikir dan berkata "oalah pantesan nungging-numgging sahutku, yaudah klo nggak mau sholat lagi sini buka aja mukenanya #sambil bantu membuka mukena dan sarung yang dikenakan si adek"

namun olala.. tercium aroma-aroma tak sedap seiiring terbukanya mukena tersebut, huaaahh..aku langsung menahan nafas, bener-bener ni adek.. ternyata sesi nungging-nungging tadi tu karena si adek mengeluarkan nuklir mematikan alias kentut yang cukup membuat polusi udara. Tanpa sadar aku lngsung teriak "bauuuuuuuuuuuuuuu" si adek berlari sambil ketawa terpingkal-pingkal dan berlari keluar kamar berlindung dibalik tubuh sang mama...

Dengan cekatan aku langsung memencet tombol on pada kipas angin yang berada di sampingku dan kipas pun mulai berputar dan membawa bau tak sedap tersebut terbang jauh..jauh..dan jauuuhh.

melanjutkan dzikir dan sholat taraweh setelah mengalami tragedi letupan nuklir yang hampir mematikan seluruh cicak dan kecoak dikamar, ahaha..adek-adek..gak jadi deh ikutan sholat tarawehnya..

Comments

Popular posts from this blog

ID Card Pesantren Kilat

assalamu'alaikum sobat, lagi-lagi ane dititahkan untuk ngedesain Id card buat pesantren kilat..#cieh kayak kerajaan# it's okay cz masalah ngedesain tu hobi ane tu meski yaaa...aca kadul kesannya nggak bagus2 amat, hehe masih mending lah daripada nggak ada sama sekali. ini dia, eng tereeeenggg.. setelah diedit disana-sini waktu diprint huahhh..lumayan buram! ahehe tapi karena mo dipake besok ya sudah mau tidak mau akhirnya ini di print juga.. hmm ya segitu dulu ceritanya.. Met menunaikan ibadah puasa sobat semoga ramadhan tahun ini lebih baik dari tahun kemaren :D AMIN...

YANG KE-26 (kejutan pertama dari khadijah)

Hari berganti begitu cepat ya, nggak kerasa usia udah semakin tua aja, tak bisa dipungkiri! namun harus selalu bersyukur atas segenap usia yang telah Allah karuniakan kepadaku, setiap tarikan nafas dan udara yang Allah kasih dg cuma-cuma, orang-orang disekitarku yang begitu perhatian, mak dan bakku atas cinta yang tak pernah mereka ungkapkan, namun aku meraasaknnya dan berharap bisa membahagiakan mereka hingga yaumil akhir nanti..keluarga  besarku yang tak bisa ku sebut satu persatu #cekile gaya kayak bikin persembahan skripsi aja# sahabat-sahabatku dan tentunya siswa-siswiku yang sudah memberikan perhatian dan kejutan yang luar biasa... VII Khadijah-ku Alhamdulillah sekarang jadi wali kelas VII khadijah, punya anak 28 orang dengan berbagai karakter yang jelas sholeha dan baik hati serta rajin menabung hehe. pada hari itu mereka buat kejutan yang nggak mengejutkan, loh? hihi cz udah tahu bakal di kerjain dengan modal GR tingkat tinggi haha,  liat mereka ekting...

Akhwat yang menanti

Oleh : Azimah Rahayu. “Dua puluh satu kali, Mbak?”  mataku membulat. Takjub. Aku merentangkan kesepuluh jari tangan sambil melihat ke bawah ke arah telapak kaki yang terbungkus sepatu. 21! Bahkan seluruh jemari tangan dan kakiku pun tak cukup buat menghitungnya. “Itu selama berapa tahun, Mbak?” Aku bertanya lebih lanjut. “Hhmm, kurang lebih tujuh tahun terakhir!” sambutnya gi, ringan saja. Tak tampak pada raut wajahnya yang sudah mulai dihiasi kerut halus kesan malu, tertekan taupun stress. Wajah itu damai. Wajah itu tenang. Tak menyembunyikan luka apalagi derita. “Mbak… ehmm, maaf, tidak patah arang… sekian kali gagal?” Takut takut aku kembali bertanya dengan nada irih. Khawatir menyinggung perasaannya. Dia hanya kembali tersenyum. Tapi kali ini lebih lebar. Sumringah. Dia mengibaskan tangan, sebagai jawaban bahwa dia tak trauma dengan masalah itu. “Kalau sedih, kecewa, terluka… pasti pernah lah ada saat-saat seperti itu. Trauma…. sebenarnya pernah juga. Ny...