Skip to main content

Some Place in the School

New Vocabularies
Classroom : Ruang Kelas
Office teacher : Ruang Guru
Health centre : UKS
Library : Perpustakaan
Field : Lapangan
School yard : Halaman Sekolah
Toilet : Toilet
Laboratory : Laboratorium
Language laboratory : Laboratorium Bahasa
Natural science laboratory : Laboratorium IPA
Computer Laboratory : Laboratorium Komputer
Parking Area : Tempat Parkir
Canteen : Kantin

let's follow the conversation bellow:

IN THE OFFICE
Student : Assalamu’alaikum
Teacher : Wa’alaikum salam.
Student : excuse me miss, can you help me?
Permisi, dapatkah anda membantu saya?
Teacher : of course, what can I do for you?
Tentu. Apa yang dapat saya bantu?
Student : Today is Arabic subject, do you look mr. Nur?
Hari ini pelajaran bahasa arab, apakah anda melihat ustadz Nur?
Teacher : oh, mr nur go to outside for a moment, please wait him in the classroom
Oh, ustadz Nur pergi keluar sebentar, silahkan tunggu diruang kelas
Student : ok, thanks for your information miss, assalamu’alaikum
Baiklah. Terimakasih atas informasinya.
Teacher : you are welcome, wa’alaikum salam
Terimakasih kembali

IN THE LIBRARY
Student : excuse me! Can you help me?
Permisi! Dapatkah anda membantu saya?
Librarian : Of course, what can I do for you?
Tentu, apa yang dapat saya bantu?
Student : I want to borrow a folk story book
Saya ingin meminjam buku cerita rakyat
Librarian : ok, let me see in the book shelf
Baiklah, biar saya lihat di rak.
Students : do you find the book I am looking for?
Apakah anda menemukan buku yang saya cari?
Librarian : yes but there are many folk stories here, which title do you want?
Ya, tapi ada banyak buku cerita rakyat disini,judul yang mana yg di inginkan?
Student : the origin of prambanan temple
Asal usul candi prambanan
Librarian :Just a moment, I will take it for you, do you bring library card?
Sebentar, saya akan mengambilkannya untukmu, apakah anda bawa kartu perpustakaan?
Student : Yes here it is
Ya ini kartunya
Librarian : Don’t forget to return it ontime
Jangan lupa untuk mengembalikannya tepat waktu.
Student : Ok, thanks a lot
Baiklah Terimakasih Banyak
Librarian : you are welcome
Sama-Sama

Comments

Popular posts from this blog

ID Card Pesantren Kilat

assalamu'alaikum sobat, lagi-lagi ane dititahkan untuk ngedesain Id card buat pesantren kilat..#cieh kayak kerajaan# it's okay cz masalah ngedesain tu hobi ane tu meski yaaa...aca kadul kesannya nggak bagus2 amat, hehe masih mending lah daripada nggak ada sama sekali. ini dia, eng tereeeenggg.. setelah diedit disana-sini waktu diprint huahhh..lumayan buram! ahehe tapi karena mo dipake besok ya sudah mau tidak mau akhirnya ini di print juga.. hmm ya segitu dulu ceritanya.. Met menunaikan ibadah puasa sobat semoga ramadhan tahun ini lebih baik dari tahun kemaren :D AMIN...

YANG KE-26 (kejutan pertama dari khadijah)

Hari berganti begitu cepat ya, nggak kerasa usia udah semakin tua aja, tak bisa dipungkiri! namun harus selalu bersyukur atas segenap usia yang telah Allah karuniakan kepadaku, setiap tarikan nafas dan udara yang Allah kasih dg cuma-cuma, orang-orang disekitarku yang begitu perhatian, mak dan bakku atas cinta yang tak pernah mereka ungkapkan, namun aku meraasaknnya dan berharap bisa membahagiakan mereka hingga yaumil akhir nanti..keluarga  besarku yang tak bisa ku sebut satu persatu #cekile gaya kayak bikin persembahan skripsi aja# sahabat-sahabatku dan tentunya siswa-siswiku yang sudah memberikan perhatian dan kejutan yang luar biasa... VII Khadijah-ku Alhamdulillah sekarang jadi wali kelas VII khadijah, punya anak 28 orang dengan berbagai karakter yang jelas sholeha dan baik hati serta rajin menabung hehe. pada hari itu mereka buat kejutan yang nggak mengejutkan, loh? hihi cz udah tahu bakal di kerjain dengan modal GR tingkat tinggi haha,  liat mereka ekting...

Akhwat yang menanti

Oleh : Azimah Rahayu. “Dua puluh satu kali, Mbak?”  mataku membulat. Takjub. Aku merentangkan kesepuluh jari tangan sambil melihat ke bawah ke arah telapak kaki yang terbungkus sepatu. 21! Bahkan seluruh jemari tangan dan kakiku pun tak cukup buat menghitungnya. “Itu selama berapa tahun, Mbak?” Aku bertanya lebih lanjut. “Hhmm, kurang lebih tujuh tahun terakhir!” sambutnya gi, ringan saja. Tak tampak pada raut wajahnya yang sudah mulai dihiasi kerut halus kesan malu, tertekan taupun stress. Wajah itu damai. Wajah itu tenang. Tak menyembunyikan luka apalagi derita. “Mbak… ehmm, maaf, tidak patah arang… sekian kali gagal?” Takut takut aku kembali bertanya dengan nada irih. Khawatir menyinggung perasaannya. Dia hanya kembali tersenyum. Tapi kali ini lebih lebar. Sumringah. Dia mengibaskan tangan, sebagai jawaban bahwa dia tak trauma dengan masalah itu. “Kalau sedih, kecewa, terluka… pasti pernah lah ada saat-saat seperti itu. Trauma…. sebenarnya pernah juga. Ny...