Skip to main content

Seorang Guru di Jalan Cintanya & Cinta-NYA



Pertama kali menginjakkan kaki di institusi ini ibarat melangkah ke hutan belantara, asing, bingung dan nggak tahu harus ngapain?. Tapi, aku harus hidup dan tinggal disana sebisa dan semampuku, ntah untuk berapa lama mungkin sampai aku menemukan sebuah cahaya dan jalan pulang. Meski menaklukkannya membutuhkan waktu yang cukup panjang tapi aku harus tetap bertahan.

Semakin lama menjalaninya tak terasa aku mulai nyaman menapakinya. meski jalan-jalan itu dipenuhi dengan duri, akar-akar yang tajam, semak belukar yang tak jarang membuat kakiku tersandung dan terluka hingga berdarah-darah namun itulah perjuangan, segala sesuatu yang dilakukan dengan hati ikhlas akan membuat akuKebal dan menjadi terbiasa, sehingga betapapun luka dan air mata yang aku terima di jalan ini membuat aku semakin kuat dan semakin cinta dengan jalan ini.

Dalam perjalananku, terkadang aku sempatkan diri untuk rehat sejenak disebuah pohon kayu yang telah tumbang, disanalah aku merenung tentang apa yang aku jalani ini. Kenapa Allah memberikan aku taqdir ini dan mempertemukan aku dengan mereka wajah yang lugu dan haus ilmu. Aku selalu berhusnudzon kepada sang khalik, ku yakin pasti ada ‘ibroh dan rencana yang indah dari-Nya hingga IA mempertemukanku dengan jalan ini, detik ini.

Aku memandang ke atas dan tersenyum. Aku biarkan backsound hatiku berkicau penuh makna “Rabb, aku tak ingin Engkau enyahkan aku dijalan ini atau membuatku dengan Kun-Mu lenyap seketika dan meninggalkan setengah jejak yang telah aku buat dengan peluh yang membasahi ini, Tidak! aku hanya minta untuk diberikan pancang kaki yang kuat agar dapat meneruskan langkah ini sampai akhir. Aku hanya minta di berikan pundak yang kokoh hingga aku dapat menopang beban yang berat sekalipun dan meneruskan perjalanan yang belum berakhir.

Disela renunganku, nuraniku seolah memberitahuku dengan suara yang hampir tak terdengar, aku memejamkan mata dan merasakannya dengan jiwaku, hingga suara itu terdengan jelas “inilah syurgamu…inilah syurgamu”.

Ya, aku tersadar bahwa inilah Universitas sesungguhnya yaitu universitas Kehidupan dimana aku berperan sebagai gurunya. Dengan berbekal laboratorium alam aku memberitahukan kepada sang tholabul ilmiku tentang kuasaNya. Melalui lisanku aku mengenalkan mereka kepada penciptanya, membuat mereka cinta kepada Khaliknya. Seketika dimataku mereka ibarat mata air yang jernih ditengah perjalananku yang berat hmm… membuat aku ingin berlama-lama untuk melepas dahaga.

Adakalanya ego menguasai saat keletihan menderaku, lagi dan lagi nuraniku berteriak “inilah syurgamu” bukankah semakin aku bersabar dan ikhlas berarti aku sedang menimbun pahala jihadku?. Merekalah lahan amal tempat aku bercocok pahala hingga berbuah syurga. Ya lahan yang penuh dengan amal jariyah.

Sejatinya dalam perjalanan kehidupan, semua orang adalah guru bagi kita. meski yang mereka berikan adalah rasa sakit dan air mata, meski usia mereka belum separuhnya dari kita, meski mungkin mereka bukan orang yang bijaksana, Namun kitalah yang belajar menjadi bijaksana. Benar tak hanya mereka yang belajar, akupun banyak belajar dari kepolosan mereka, celoteh riuh, rasa ingin tahu dan kesholehan mereka.

Melalui mereka aku belajar banyak hal disana. Menyadari kekurangan dan kelemahanku melalui senyum mereka. Belajar Menjadi embun pada paginya, Awan teduh bagi siangnya. Walau aku harus berkorban banyak hal untuk membuat mereka mengerti seperti daratan yang membiarkan merapi mengalirkan lahar panas agar menjelma menjadi lahan subur nan menghijau, seperti batu karang yang mengizinkan sang lumut untuk menghancurkan tubuhnya demi tersedianya unsur hara. Bagiku dijalan ini selalu ada kesempatan untuk menjadi guru yang bijaksana.

aah, dalam jenak-jenak hatiku, aku merasa orang yang paling beruntung dipertemukan dengan jalan ini, karena dijalan ini,
kutemukan ikhlasku...
kutemukan sabarku...
kutemukan jalan hidupku...
kutemukan cintaku...

By: Seorang Guru dijalan cintanya dan cinta-Nya

Comments

Popular posts from this blog

Menguji adrenalin jilid 2

Seperti biasanya sehabis subuh aku luangkan waktu untuk lari pagi nggak jauh dari rumah, ya cara ini cukup ampuh buat ngilangin rasa kantuk dan setidaknya ngurangin lemak-lemak yang masih istiqomah nempel di body..kalau nggak begitu kasur dan bantal terlalu menggoda seolah mengajak ku dengan hipnotisnya " tidurlah...tidurlah.." hkhkhk Akupun mulai berlari dengan basmalah,Lah?  jalanan masih gelap, terlihat satu dua ibu- ibu yang udah standby nungguin mamang sayur dan beberapa udah pada nongkrong di warung2..udara yg dingin dan segar membuat aku jadi sedikit menggigil tapi tentu tak bertahan lama, setelah beberapa menit berlari membuat tubuhku mulai hangat dan berkeringat.. orang  mungkin aneh juga liat aku, cz secara lari pagi tapi nggak pake atribut lengkap melainkan pake sandal jepit, rok dan baju gedombrang #apalah namanya.. Semenit kemudian aku berlari menyibak kegelapan subuh, tiba2 ada suara orang ngoceh  tapi nggak jelas, aku cuek sambil terus berlari..dan se

Cinta Sejati

Sebuah kisah Cinta Sejati, Kisah nyata yang pernah terjadi di Bumi ini… Sekian ratus tahun yang lalu… Di malam yang sunyi, di dalam rumah sederhana yang tidak seberapa luasnya… seorang istri tengah menunggu kepulangan suaminya. Tak biasanya sang suami pulang larut malam. Sang istri bingung…. hari sudah larut dan ia sudah sangat kelelahan dan mengantuk. Namun, tak terlintas sedikitpun dalam benaknya untuk segera tidur dan terlelap di tempat tidur suaminya. Dengan setia ia ingin tetap menunggu… namun, rasa ngantuk semakin menjadi-jadi dan Sang suami tercinta belum juga datang. Tak berapa lama kemudian…. seorang laki-laki yang sangat berwibawa lagi luhur budinya tiba di rumahnya yang sederhana. Laki-laki ini adalah suami dari sang istri tersebut. Malam ini beliau pulang lebih lambat dari biasanya, kelelahan dan penat sangat terasa. Namun, ketika akan mengetuk pintu, terpikir olehnya Sang istri yang tengah terlelap tidur…. ah, sungguh ia tak ingin membang

ID Card Pesantren Kilat

assalamu'alaikum sobat, lagi-lagi ane dititahkan untuk ngedesain Id card buat pesantren kilat..#cieh kayak kerajaan# it's okay cz masalah ngedesain tu hobi ane tu meski yaaa...aca kadul kesannya nggak bagus2 amat, hehe masih mending lah daripada nggak ada sama sekali. ini dia, eng tereeeenggg.. setelah diedit disana-sini waktu diprint huahhh..lumayan buram! ahehe tapi karena mo dipake besok ya sudah mau tidak mau akhirnya ini di print juga.. hmm ya segitu dulu ceritanya.. Met menunaikan ibadah puasa sobat semoga ramadhan tahun ini lebih baik dari tahun kemaren :D AMIN...