Skip to main content

Para Bidadari Syurga


Sholihat, hari ini kita kembali merajut lembar demi lembar kehidupan yang dipenuhi dengan suka, duka, tangis dan tawa. Meski terkadang tangis lebih kerap menemani kita diperjalanan ini. Tenanglah sholihat jauh sebelum kita justru mereka telah lebih dulu merasakan kegetiran yang disambut dengan cinta dan syurgaNya. Meski kita tak pernah bertemu mereka, cukuplah sejarah yang memberitahukan kita tentang perjuangan mereka hingga membuat kita ikut tersenyum, menangis berurai air mata ketika membacanya. Hatipun tak luput akan harapan suatu saat nanti kita dapat berkumpul disatu majelis dengan mereka berteduh dibawah pohon  rindang yang tak pernah kita temui didunia, dibawahnya mengalir mata air jernih yang menghilangkan dahaga. Subhanalloh...semoga...

Maka saksikan  2 mukminah perkasa ini serta tauladanilah...

TUSUKAN TERAKHIR

Dia adalah Ummu ‘Ammar Sumayyah Bintu Khayyath hamba sahaya Abu Jahal. Ketika Islam datang, maka dia masuk Islam beserta suami dan anaknya. Kemudian Abu Jahal menguji mereka, dengan menyiksa, mengikat serta menjemur pada terik matahari sehingga mereka berada ditepi kehancuran, kepanasan dan kehausan.

Pada suatu hari Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam lewat dihadapan mereka yang sedang disiksa, darah mengalir dari tubuh mereka, bibir pecah-pecah karena kehausan, kulit mengelupas karena cambukan, terik matahari diatas mereka membuat kepanasan. Maka Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam merasa sakit melihat keadaan mereka, lalu beliau berkata: ”Sabarlah wahai keluarga Yasir… sabarlah…sesungguhnya balasan untuk kalian adalah Jannah!” Kata-kata itu menyentuh telinga mereka maka naik dan terbanglah hati mereka, sangat gembira dengan berita itu.

Kemudian tiba-tiba Abu Jahal, Fir’aun hamba itu mendatangimereka, bertambah kasar terhadap mereka dengan menaikkan siksaan dan berkata: ”Celalah olehmu Muhammad dan Rabb-nya”. Namun hal itu tidak menambah mereka, kecuali keteguhan dan kesabaran. Ketika ia memaksa perbuatan keji kepada Sumayyah, membanting dengan tombaknya lalu menusuk kemaluan Sumayyah, maka mengalirlah darahnya dan cabiklah dagingnya, ia menjerit kesakitan dan minta tolong, suami dan anaknya berada disampingnya,

namun keduanya dalam keadaan terikat yang bersambung dengannya. Abu Jahal mencaci-makinya, namun dia tetap tegar menahan siksaan. Abu Jahal terus memotong badan Sumayyah yang telah binasa dengan tombaknya sehingga menjadi terpotonglah anggota tubuhnya, maka meninggallah ia RodhiAllahu Anha.

Benar…ia telah tewas, alangkah bahagianya ia, alangkah indahnya pemandangan kematiannya, ia tewas dan sungguh Allah Subhanahu Wata’ala telah meridhoinya. Ia istiqomah dalam Agamanya, ia telah tewas, cambukkan yang berkali-kali tidak meletihkannya dan tidak pula rayuan yang busuk. Iya, dia adalah seorang wanita yang sabar terhadap ujian, sabar atas siksaan yang sangat pedih, ditempelkan besi panas, dipisahkan dari suami dan anakanaknya, ia sabar atas semua itu karena cinta terhadap Agama dan pengagunga terhadap Rabb semesta alam, tidak surut seorang diantara mereka dari Agamanya, tidak melepaskan Hijabnya dan tidak pula menginjak-injak kemuliaannya, sekalipun kehidupannya berharga.


PERISAI ROSULULLOH


Beliau dikenal dengan julukan Ummu Umara atau Ummu Imarah. Beliau adalah anak Kaab bin Amr dan Rabbab binti Abdullah bin Habib. Ia memiliki dua orang saudara yaitu Abdullah bin Kaab dan Abu Laila Abdurrahman bin Kaab.

Nusaibah menikah dengan Zaid bin Asim. Dari pernikahannya, ia memiliki dua orang anak yaitu Abdullah dan Habib. Pada suatu hari, Zaid pulang dengan gembira. Zaid bercerita, bahwa ia baru saja mendengar kabar dari Mush'ab bin Umair, seorang penduduk Mekkah utusan Muhammad bin Abdullah, tentang bangkitnya seorang Rasul di kalangan kaum quraiys. Ia bercerita tentang Muhammad saw, sang Rasul yang tetap tegar berda'wah walaupun dimusuhi kaumnya. Muhammad juga tidak tergiur dengan harta dan kedudukan yang ditawarkan kepadanya.

Cerita itu sangat menyentuh hati Zaid.Kemudian Zaid berkata,"Demi Allah, saya tidak hanya heran mendengar cerita itu, tetapi saya beriman dan bersaksi bahwa tidak ada ilah selain Allah dan Muhammad adalah Rasulullah. Andaikata kedua telingamu mendengarkan cerita Mush'ab tentang Muhammad dan da'wahnya, niscaya engkau tidak akan mengingkarinya".

Mendengar perkataan suaminya, hati Nusaibah tergerak. Kemudian dengan penuh keharuan ia berkata : "Saya beriman kepada Allah sebagai ilah dan Muhammad sebagai nabi." Kemudian keduanya berjanji untuk melakukan bai'at pada musim haji yang akan tiba beberapa saat kemudian.

Saat musim haji tiba, rombongan dari Madinah datang ke Mekkah. Mereka kemudian dipertemukan oleh Mush'ab dengan Rasulullah dan melakukan bai'at. Nusaibah dan suaminya termasuk orang yang ikut berbai'at kepada Nabi dalam keheningan malam di Aqabah.

Setelah peristiwa itu, Nusaibah dan suaminya beserta rombongan dari Madinah kembali pulang. Beberapa saat kemudian, Rasulullah berhijrah ke Madinah dan menjadikan Madinah sebagai pusat da'wah dan pemerintahan. Nusaibah, suami dan kedua putranya adalah orang-orang yang senantiasa istiqomah dengan keimanan mereka dan membantu da'wah Rasulullah. Saat Perang Badar, Abdullah putranya ikut berjuang dengan gagah berani menegakkan panji-panji Islam sampai umat Islam mendapat kemenangan.

Tak lama setelah kembalinya pasukan dari Perang badar, Zaid meninggal dunia.
Nusaibah kemudian dilamar oleh Ghaziyah bin Amr. Dari pernikahannya dengan Ghaziyah, Nusaibah mempunyai dua orang anak yaitu Tamim dan Khawlah. Kesibukan Nusaibah mengurus rumah tangga, suami dan anak-anaknya tidak membuatnya mengurangi perannya dalam da'wah dan perjuangan umat Islam. Nusaibah bersama suami dan putra-putranya pun ikut dalam berbagai peristiwa penting, seperti Perang Uhud, Peristiwa Hudaybiah, Perang Khaibar, Perang Hunain dan Perang Yamamah.

Dalam berbagai pertempuran itu, Nusaibah tidak hanya membantu mengurus logistik dan merawat orang-orang yang terluka. Lebih dari itu, ia juga terjun ke medan perang dan mengangkat senjata untuk melindungi Rasulullah saw hingga Nusaibah terkenal dengan julukan 'Sang Perisai Rasulullah SAW'. Waktu perang Uhud, Nusaibah keluar memberi minum kepada pasukan Muslimin yang kehausan dan merawat mereka yang mendapat luka. Dan ketika tentera Islam terlalaikan oleh ghanimah yang ditinggalkan musuh lalu terdesak dan lari dari medan perang hingga cuma ada seratus orang saja yang bertahan,Nusaibah pun menjadi salah seorang yang menghunuskan pedang serta memakai perisai untuk melindungi Rasulullah dari sasaran musuh. Nusaibah saat itu berperang dengan gagah berani di sisi Rasulullah dan melindungi beliau. Nusaibah tetap siaga, lincah bergerak ke sana ke mari bersama puteranya. Bahkan dikatakan sampai para sahabat Rasul SAW malu menyadari bahwa mereka kalah tegar, kalah gagah dan kalah perkasa pada waktu itu bila dibandingkan beliau yang perempuan! Masya Allah! Pada perang ini Nusaibah menderita dua belas luka pada tubuhnya dengan luka paling parah di bagian lehernya.

Kesungguhan Nusaibah melindungi Rasulullah begitu hebat, hingga Rasulullah berkata, “Aku tidak menoleh ke kiri dan ke kanan kecuali melihat Ummu Imarah (Nusaibah) berperang dihadapanku.” Ketika itu, anaknya Abdullah luka parah ditikam musuh. Dia mengikat luka anaknya lalu berkata, “Bangun wahai anakku.” Anaknya itu terus bangun dan melawan tentera musuh.

Rasulullah yang melihat peristiwa itu merasa terharu. “Wahai Ummu Imarah, siapakah yang mampu berbuat seperti mana yang engkau lakukan?” kata Rasulullah kepadanya. Ketika tentera musuh yang menikam anaknya itu menghampiri, Rasulullah berkata kepadanya, “Ini dia orang yang telah melukakan anakmu.” Nusaibah menghampiri orang itu dan menikam betisnya dengan pedang. “Ya, Ummu Imarah! Engkau berjaya membalasnya,” kata Rasulullah sambil tersenyum melihat kesungguhan Nusaibah. Kemudian, Nusaibah dengan bantuan beberapa tentera Muslimin berjaya membunuh orang itu. Melihat keadaan ini, Rasulullah berkata, “Segala puji bagi Allah yang telah menenangkanmu dan menggembirakan hatimu daripada musuhmu serta memperlihatkan balas dendammu dihadapanmu.”

Ketika Perang Uhud ini, Nusaibah mengalami luka yang banyak, terutamanya di bahagian bahu. Rasulullah memeriksa lukanya lalu meminta Abdullah, anaknya untuk mengikat luka tersebut sambil berkata, “Semoga Allah sentiasa memberkati dan merahmati kamu semua.” Nusaibah mendengar kata-kata Rasulullah itu. “Ya Rasulullah! Mohonlah kepada Allah agar kami boleh menemanimu di syurga nanti,” kata Nusaibah. Maka Rasulullah pun berdoa, “Ya Allah! Jadikanlah mereka semua ini penemanku di syurga kelak.” “Aku tidak akan mengeluh setiap musibah yang menimpa diriku di dunia ini,” kata Nusaibah sebagai membalas.

Setelah Rasulullah saw meninggal dunia, sebagian kaum muslimin kembali murtad dan enggan berzakat. Abu Bakar a Ash shiddiq yang menjadi khalifah pada waktu itu segera membentuk pasukan untuk memerangi mereka. Abu Bakar mengirim surat kepada Musailamah dan menunjuk Habib sebagai utusannya. Maka bersegeralah Ummu Imarah mendatangi Abu Bakar dan meminta ijin kepada beliau utk begabung bersama pasukan yg akan memerangi orang-orang yg mutad dari Islam. Abu Bakar ash-Shidiq bekata kepadanya “Sungguh aku telah mengakui peranmu di dalam perang Islam maka berangkatlah dengan nama Allah.” Maka beliau berangkat bersama putranya yg bernama Hubaib bin Zaid bin Ashim.

Di dalam perang ini Ummu Imarah mendapatkan ujian yg berat. Pada perang tesebut putranya tertawan oleh Musailamah al-Kadzab dan ia disiksa dengan bebagai macam siksaan agar mau mengakui kenabian Musailamah al-Kadzab. Akan tetapi bagi putra Ummu imarah yg telah terbiasa dididik untuk bersabar tatkala berperang dan telah dididik agar cinta kepada kematian syahid, ia tidak kenal kompomi sekalipun diancam kematian. Bahkan ketika Musailamah memerintahkan Habib untuk menyatakan bahwa ia adalah utusan Allah, Habib menolaknya dengan berpura-pura tuli. Inilah dialog antara dia dgn Musailamah. Kata Musailamah : "Engkau bersaksi bahwa Muhammad adalah Rasulullah?". Hubaib berkata : "Ya Musailamah, Engkau bersaksi bahwa aku adalah Rasulullah? Aku tidak mendengar apa yg kamu katakan itu!". Musailamah pun marah dan akhirnya menyiksa Habib dengan memotong anggota tubuhnya satu persatu sampai syahid.

Meninggalnya Habib tentu saja meninggalkan luka yang dalam di hati Nusaibah. Ummu Imarahpun ikut serta dalam perang Yamamah besama putranya yg lain yaitu Abdullah. Beliau bertekad utk dapat membunuh Musailamah dgn tangannya sebagai balasan bagi Musailamah yg telah membunuh Hubaib. Akan tetapi takdir Allah menghendaki lain yaitu bahwa yg mampu membunuh adl putra beliau yg satunya yaitu Abdullah. Ia membalas Musailamah yg telah membunuh saudara kandungnya. Tatkala membunuh Musailamah Abdullah bekeja sama dgn Wahsyi bin Harb.

Tatkala ummu imarah mengetahui kematian si Thaghut al-Kadzdzab maka beliau pun bersujud syukur kepada Allah. Ummu Imarah pulang dari peperangan dgn membawa dua belas luka pada tubuhnya setelah kehilangan satu tangannya dan kehilangan anaknya yg terakhir yaitu Abdullah. Sungguh kaum muslimin pada masanya mengetahui kedudukan beliau. Beliau wafat beberapa tahun kemudian setelah peristiwa Perang Yamamah ini.

Sungguh banyak pelajaran yang bisa dipetik dari sosok Nusaibah. Beliau bukanlah sosok perempuan biasa. Kecintaan beliau pada surga menghantarkannya menjadi wanita Anshar pertama yang beriman pada Rasulullah, istiqamah berjuang demi Islam dengan segenap jiwa dan raganya. Sebagai istri, beliau berhasil mendukung perjuangan suami-suaminya dan menghantarkan mereka pada kesyahidan. Sebagai ibu, beliau tampil sebagai teladan dan berhasil mencetak generasi terbaik yang berkontribusi besar pada perjuangan Islam.

Kecerdasan dan ketangguhan beliau nampak dalam setiap aktivitas yang senantiasa bertarget, dan disiapkan dengan cermat demi mengarah pada tujuan yang jelas, yakni ditujukan demi keridhaan Allah dan meraih kemenangan Islam. Beliau tak pernah melewatkan sedikitpun peluang atau kesempatan yang sudah diberikan Allah untuk mendapatkan pahala, kemuliaan dan syurga firdaus, karena kesadaran bahwa kesempatan belum tentu datang untuk kedua kalinya.

Beliaupun senantiasa ada di barisan terdepan perjuangan dan seakan tak rela jika termasuk orang yang tertinggal. Beliau pun seolah tak rela jika posisi/kesempatan berharga tersebut digantikan oleh orang lain, sehingga nampak beliau tak pernah memilih atau mengambil bagian yang terringan dari perjuangan.

Beliau juga bukan perempuan cengeng yang mudah lemah menghadapi situasi sesulit apapun. Hal ini nampak ketika di Perang Uhud beliau terluka dengan 13 tusukan. Yang saya bayangkan, saat satu demi satu tubuhnya terkena tusukan senjata musuh itu, tentu beliau merasakan sakit yang amat sangat. Akan tetapi itu tak menjadikan beliau mundur dari gelanggang peperangan. Dikatakan bahwa salah satu lukanya sangat parah, yakni luka di bahu/dekat leher dan memerlukan penyembuhan hingga 1 tahun. Namun pengalamannya ini tak membuatnya mundur atau kapok untuk berjuang, bahkan sebelum lukanya benar-benar sembuh, beliau ikut dalam perjuangan-prjuangan lainnya, hingga di perang Yamamah beliau mendapatkan 11 luka dan lengannya terputus. Subhanallah. Alangkah besar kecintaannya pada surga, hingga apapun bisa dikalahkannya. Lantas seberapa besar arti surga bagi kita hingga belum cukup termotivasi untuk maksimal berjuang demi Islam?

 
Tak inginkah kau berkumpul bersama mereka disyurga ya sholihat....?

Comments

  1. subhanallah tazah, merinding bacanya...
    semangat tazah, blog yg menginspirasi :D

    ReplyDelete
  2. terimakasih indah sayang, perlu banyak baca-baca referensi tentang sejarah rosul dan sahabat ternyata cz dengan begitu kita merasa masih banyak kekurangan dan menyadari keimanan kita masih jauh..Semoga bermanfaat ya, :D blog indah juga bagus, tetap semangat menebarkan kebaikan. Ganbatte!

    ReplyDelete

Post a Comment

Terima kasih atas kunjungannya, silahkan koment :D

Popular posts from this blog

Menguji adrenalin jilid 2

Seperti biasanya sehabis subuh aku luangkan waktu untuk lari pagi nggak jauh dari rumah, ya cara ini cukup ampuh buat ngilangin rasa kantuk dan setidaknya ngurangin lemak-lemak yang masih istiqomah nempel di body..kalau nggak begitu kasur dan bantal terlalu menggoda seolah mengajak ku dengan hipnotisnya " tidurlah...tidurlah.." hkhkhk Akupun mulai berlari dengan basmalah,Lah?  jalanan masih gelap, terlihat satu dua ibu- ibu yang udah standby nungguin mamang sayur dan beberapa udah pada nongkrong di warung2..udara yg dingin dan segar membuat aku jadi sedikit menggigil tapi tentu tak bertahan lama, setelah beberapa menit berlari membuat tubuhku mulai hangat dan berkeringat.. orang  mungkin aneh juga liat aku, cz secara lari pagi tapi nggak pake atribut lengkap melainkan pake sandal jepit, rok dan baju gedombrang #apalah namanya.. Semenit kemudian aku berlari menyibak kegelapan subuh, tiba2 ada suara orang ngoceh  tapi nggak jelas, aku cuek sambil terus berlari..dan se

Cinta Sejati

Sebuah kisah Cinta Sejati, Kisah nyata yang pernah terjadi di Bumi ini… Sekian ratus tahun yang lalu… Di malam yang sunyi, di dalam rumah sederhana yang tidak seberapa luasnya… seorang istri tengah menunggu kepulangan suaminya. Tak biasanya sang suami pulang larut malam. Sang istri bingung…. hari sudah larut dan ia sudah sangat kelelahan dan mengantuk. Namun, tak terlintas sedikitpun dalam benaknya untuk segera tidur dan terlelap di tempat tidur suaminya. Dengan setia ia ingin tetap menunggu… namun, rasa ngantuk semakin menjadi-jadi dan Sang suami tercinta belum juga datang. Tak berapa lama kemudian…. seorang laki-laki yang sangat berwibawa lagi luhur budinya tiba di rumahnya yang sederhana. Laki-laki ini adalah suami dari sang istri tersebut. Malam ini beliau pulang lebih lambat dari biasanya, kelelahan dan penat sangat terasa. Namun, ketika akan mengetuk pintu, terpikir olehnya Sang istri yang tengah terlelap tidur…. ah, sungguh ia tak ingin membang

ID Card Pesantren Kilat

assalamu'alaikum sobat, lagi-lagi ane dititahkan untuk ngedesain Id card buat pesantren kilat..#cieh kayak kerajaan# it's okay cz masalah ngedesain tu hobi ane tu meski yaaa...aca kadul kesannya nggak bagus2 amat, hehe masih mending lah daripada nggak ada sama sekali. ini dia, eng tereeeenggg.. setelah diedit disana-sini waktu diprint huahhh..lumayan buram! ahehe tapi karena mo dipake besok ya sudah mau tidak mau akhirnya ini di print juga.. hmm ya segitu dulu ceritanya.. Met menunaikan ibadah puasa sobat semoga ramadhan tahun ini lebih baik dari tahun kemaren :D AMIN...