Ketika kubaca firmanNya, “sungguh tiap mukmin bersaudara”
Aku merasa, kadang ukhuwah tak perlu dirisaukan
Tak perlu, karena ia hanyalah akibat dari iman…
Aku ingat pertemuan pertama kita, Ukhti sayang
Dalam dua detik, dua detik saja
Aku telah merasakan perkenalan, bahkan kesepakatan
Itulah ruh-ruh kita yang saling sapa, berpeluk mesra
Dengan iman menyala, mereka telah mufakat
Meski lisan belum saling sebut nama, dan tangan belum ber Jabat
Ya, kubaca lagi firmanNya, “sungguh tiap mukmin bersaudara”
Aku makin tahu persaudaraan tak perlu dirisaukan
Karena saat ikatan melemah, saat keakraban kita merapuh
Saat salam terasa menyakitkan, saat kebersamaan terasa siksaan
Saat pemberian bagai bara api, saat kebaikan justru melukai..
Aku tahu, yang rombeng bukan ukhuwah kita..
Hanya iman-iman kita yang sedang sakit, atau mengerdil
Mungkin dua-duanya, mungkin kau saja
Tentu lebih sering, imankulah yang compang-camping..
Kubaca firman persaudaraan Ukhti sayang
Dan aku makin tahu, mengapa di kala lain diancamkan;
“para kekasih pada hari itu, sebagian menjadi musuh sebagian yang lain…
kecuali orang yang bertaqwa…”
_Salim A.
Fillah,Dalam Dekapan Ukhuwah_

Comments
Post a Comment
Terima kasih atas kunjungannya, silahkan koment :D