Sejak zaman kuliah dulu aku suka nulis cita-cita alias mimpiku di buku diary, itu setelah liat videonya pak Danang mahasiswa IPB yang berhasil mencapai hampir seluruh cita-cita yang hanya ia tulis dilembaran2 kertas, karena termotivasi akhirnya aku juga ikutan jejak beliau menulis 100 mimpiku, saat itu jujur aku bingung karena aku hanyalah seorang anak yang terlahir dari keluarga biasa, jiwaku sangat rapuh dan over unconfident, untuk bermimpi saja aku takut ya dengar berbagai alasan,..ntar gak kesampaianlah, mana mungkin? bayangkan betapa tidak beraninya aku meski hanya menuliskan impian saja..
1 demi satu impian aku tulis dengan pemikiran yang maksimal, meski dengan tanda tanya besar didalam hati, mungkinkah? ah..aku tepis semua gundah itu, ini saatnya aku mulai mewujudkan impian-impian besarku.
Aku ingat impian pertamaku yang aku tulis waktu itu,,
ya kesini.. :D
Impian ini selalu berada di titik puncak alias diurutan pertama dalam impianku sebelum mimpi2 yang lain, ya meskipun berganti tahun belum kesampaian juga, tapi setiap akhir tahun aku selalu mengevaluasi deretan mimpi-mimpiku mana yang sudah tercapai dan mana yang belum untuk kemudian menyalin ulang dengan mimpi yang belum tercapai.
April 2012, emak dan bak ku memutus untuk umroh, karena waktu begitu panjang jika mendaftar haji sementara emak dan bak sudah tua dan keinginan untuk ke baitulloh sudah sangat bulat.
Sejak saat itu aku sering mendengar cerita perjalanan umroh dari mak dan bak, terharunya beliau ketika pertamakali melihat ka'bah,,setiap beliau bercerita degub jantungku berdetak kencang sekali, ada rindu yang begitu mendalam hadir di lubuk hatiku, kebetulan saat itu aku baru diterima kerja disalah satu yayasan di kota bengkulu, aku menyambutnya dengan gembira dan saat itulah aku bertekad untuk mewujudkan impian itu menjadi NYATA, itu kali pertamanya aku berani untuk berkata pada diriku "Niar, kamu pasti bisa"
Waktu tak terasa berlalu begitu cepat, hitungan tahun berjalan dan aku konsisten dengan mencapai mimpiku itu, meski gajiku tidak seberapa namun selalu aku sisihkan setengahnya ditabungan khusus ,yang tidak ada ATM dan bukunyapun aku titip dengan orang tuaku, supaya aku bisa fokus, ya namanya juga manusia,, terkadang niatnya untuk ditabung eh malah gak kerasa kepake untuk beli ini itu..
Dipertengahan jalan aku juga mengalami semangat yang pasang surut, apalagi kalau liat teman-teman yang udah mapan, punya kendaraan sendiri, punya handphone yang bagus dan mahal serta kekinian, penampilan yang oke punya. sementara aku harus menepis itu semua..ya menahan diri untuk tidak lapar mata, merasa cukup jalan kaki ke sekolah, cukup makan apa yang ada bahkan seringnya aku mengandalkan makan siang yang diberi dari sekolah, cukup dengan hape keluaran lama yang nggak keren yang kalau ditanya pin aku hanya mengisyaratkan dengan senyum dan gelengan kepala, cukup bersabar dengan notebook lola yang keyboardnya sudah diamputasi, ya saat itu aku harus qonaahh dengan apa yang Allah berikan, dan Alhamdulillah kehidupanku tercukupi meski tidak dibantu orang tua lagi.. aku selalu menguatkan diriku bahwa dunia itu bisa dicari kapan saja namun untuk kesana?mungkin hanya orang2 yang mampu berkorban apa saja..dan aku akan mencoba ujarku..
2014, 2 tahun sudah sudah lamanya penantian untuk ke baitullah, ku intip hasil jerih payahku selama bekerja, alhamdulillah gak terasa udah lumayan meski kalau dijumlahin belum cukup untuk pergi kesana, masih kurang banyak sekali..tapi keinginanku semakin hari semakin besar, setiap lihat gambar ka'bah airmataku selalu menetes..
ramadhan tahun 2014(agustus), aku manfaatkan momen ini untuk berdoa dengan doa yang sama..yaitu untuk segera ke baitullah bagaimanapun caranya, masjid raya baitul izzah saksi sejarah ketika buliran kristal menetes 1 demi satu. entah kenapa aku begitu yakin bahwa waktuNya semakin dekat, bayangan ka'bah seakan menari2 di pelupuk mataku..
Januari 2015, bak ku bilang insyaAllah tahun ini aku bisa kesana, karena bak bersedia menambah kekurangannya, jujur aku sedih cz itu artinya aku pergi sendiri tanpa beliau sebenarnya uang bak itu untuk biaya umroh beliau bersamaku..namun aku bertekad untuk berusaha sendiri..aku mulai kepo ke beberapa tour and travel, mencari info, berharap ada beberapa travel yang menyediakan biaya murah, dalam hatiku "nggak apa2 penginapannya jauh dan mesti jalan kaki ke masjidil haram yang penting aku pergi kesana bersama bak taHun ini bagaimanapun caranya"
Februari 2015, ketemu buku arminareka tergeletak di atas meja, bak ku cerita katanya salah satu leader arminareka di jakarta adalah pamanku, kulihat profil beliau setahuku sama sekali belum pernah ketemu, dan aku juga kurang ngeh karena setahuku travel armina biayanya nggak ada yang murah..
26\mei 2015, aku dapat telpon dari my father, beliau memintaku untuk segera mengurus passport, suntik maningitis dan segala kelengkapan untuk berangkat, aku terkejut saat tahu bahwa beliau telah menitipkanku kepada pamanku tadi, karena kebetulan beliau menjadi ketua rombangan umroh pada tanggal 26 April mendatang, aku sempat menolak, karena aku tahu bahwa tabunganku belum cukup apalagi waktu itu dolar naik sehingga biaya umroh naik 3 jutaan selisihnya dari hari2 biasa. itu artinya kekuranganku untuk berangkat sekitar 3 juta lebih belum termasuk uang saku..
besoknya kuberanikan diriku untuk menelpon beliau, pamanku yang seumur hidup belum pernah aku lihat wajahnya, hehe...aku pasrah dan berterus terang kepada beliau akan membatalkan keberangkatan tersebut karena uangku belum cukup, mungkin dilain waktu ketika uangku cukup tentu akan menghubungi beliau kembali,.
namun respon beliau sungguh diluar dugaan, beliau justru akan menanggung semua kekurangannya, yang penting semua kelengkapan harus segera diurus dalam waktu dekat.
AllahuAkbar,,akupun langsung bertakbir, bertahmid dan sujud syukur, tak bisa dibayangkan, bagaimana mungkin orang yg baru aku kenal bahkan melihat wajahnya saja belum pernah bersedia menambah kekurangan biaya umrohku, ya meskipun masih ada hubungan saudara dari ayah.. aku sangat bersyukur kepada Allah, karena semua adalah skenario dariNya, sungguh sebaik-baik rencana manusia tentu jauh lebih baik rencana Allah..
singkat cerita, tanggal 26 April 2015 aku bersama 315 jamaah berkumpul di bandara sukarno hatta untuk mendengarkan pembekalan dari team leader sebelum berangkat, begitu terharu saat bertemu jamaah dari berbagai daerah di indonesia, 315 orang loh, amazing!
si ibu A: darimana neng?
aku: dari bengkulu bu, #sambil senyum
si ibu A: ya Alloh jauh banget...
si ibu B: di kalimantan ya neng?
aku: bukan..bukan, bengkulu di pulau sumatra bu #jawabku reflek,
si ibu: sumatra mana??
aku: hmm..(bingung) sumatra...sumatra..selatan deket situ, (padahal bengkulu-palembang 12 jam-an)
si ibu B: ohh..ya 7 manusia harimau bukan?
aku: mengangguk..#senyum kenes (ya Alloh si ibu mah korban sinetron ya..) tapi kalau nggak dari sinetron bengkulu kurang dikenal..ohh my country..
akhirnya pukul 10.00, kamipun masuk pesawat Lion air,,, lagi-lagi dikejutkan dengan sesuatu, ah Rabb nikmat mana lagi yang kau dustakan..lirihku, kartu boarding pass ku menunjukkan tempat duduk yang tidak lazim bagi orang biasa sepertiku, Bisnis Class, kursiku berada diruang paling depan tepat di moncol sang LION, dengan kursi jok yang super empuk dan gede2 dan monitor extra besar di depanku ahh..enaknya duduk disitu, terus pamanku bilang, "beruntung bisa duduk disini, cz kalau mau duduk disini harus bayar 12 juta lagi..#gubrak, sesak nafas..oksigen mana oksigen..
sungguh benar, bahwa Allah Maha Kaya, kalian tahu, sebelum berangkat berapa uang yang aku punya?? hanya satu lembar 100ribu, tapi lagi2 aku yakin Allah Maha kaya, dan benar saja hari ketika aku berangkat paman dan bibi, kakak, ayuk emak dan bapakku memberikan uang saku yang setelah dihitung-hitung semuanya berjumlah Rp. 2.500.000..Alhamdulillah..
masih dipesawat, sangat bersyukur dan gak menyangka bisa duduk berdampingan dengan tim leader arminareka ada ibu Hj Ella, bunda rahmatun, pamanku paling kanan(najib hawaini),
Dan ini my seatmate mbak yohana dari karawang,
beliau orangnya asyik dan suka cerita, sehingga 9 jam perjalanan diatas awan jadi nggak merasa ngebosenin..ceritanya beliau nih pernah jadi TKW di Arab saudi 2 tahun, sebagai penata rias..sampai sekarang pulang ke indonesiapun beliau masih bekerja di salon miliknya sendiri di karawang, "kerja di Arab saudi enak loh neng, setiap jum'at bisa umroh" woww..berdecak kagum mendengarnya, "jadi ini bukan kali pertamanya donk? tanyaku lagi..
"Alhamdulillah ini umroh yang ke 21 kalinya", subhanalloh, teriakku..bisa bahasa arab mbak? beliaupun mengangguk mengiyakan..
asyikk..berarti gak perlu ngintilin tour guide terus nih, kan ada beliau yang jago bahasa Arab, apalagi katanya beliau akan mengajakku jalan2 dan berkunjung ke tempat penjual oleh2 yang murah..
mengambang diawan, dipuncak tertinggi melewati india, victoria, mumbai, dll uppss begini ya rasanya diatas awan gak keliatan apa-apa, hmm melongok ke jendela hello..siapa tahu ketemu ama doraemon & nobita lagi main baling2 bambu ahai..
hanya 2 jam aku tertidur, selebihnya aku habiskan dengan membaca buku panduan yang menggantung di leher, soalnya aku nggak mau ngelewatin momen saat mendarat pertama kali di jeddah..dan pesawat mendarat di jeddah pas azan maghrib berkumandang..
ramadhan tahun 2014(agustus), aku manfaatkan momen ini untuk berdoa dengan doa yang sama..yaitu untuk segera ke baitullah bagaimanapun caranya, masjid raya baitul izzah saksi sejarah ketika buliran kristal menetes 1 demi satu. entah kenapa aku begitu yakin bahwa waktuNya semakin dekat, bayangan ka'bah seakan menari2 di pelupuk mataku..
Januari 2015, bak ku bilang insyaAllah tahun ini aku bisa kesana, karena bak bersedia menambah kekurangannya, jujur aku sedih cz itu artinya aku pergi sendiri tanpa beliau sebenarnya uang bak itu untuk biaya umroh beliau bersamaku..namun aku bertekad untuk berusaha sendiri..aku mulai kepo ke beberapa tour and travel, mencari info, berharap ada beberapa travel yang menyediakan biaya murah, dalam hatiku "nggak apa2 penginapannya jauh dan mesti jalan kaki ke masjidil haram yang penting aku pergi kesana bersama bak taHun ini bagaimanapun caranya"
Februari 2015, ketemu buku arminareka tergeletak di atas meja, bak ku cerita katanya salah satu leader arminareka di jakarta adalah pamanku, kulihat profil beliau setahuku sama sekali belum pernah ketemu, dan aku juga kurang ngeh karena setahuku travel armina biayanya nggak ada yang murah..
26\mei 2015, aku dapat telpon dari my father, beliau memintaku untuk segera mengurus passport, suntik maningitis dan segala kelengkapan untuk berangkat, aku terkejut saat tahu bahwa beliau telah menitipkanku kepada pamanku tadi, karena kebetulan beliau menjadi ketua rombangan umroh pada tanggal 26 April mendatang, aku sempat menolak, karena aku tahu bahwa tabunganku belum cukup apalagi waktu itu dolar naik sehingga biaya umroh naik 3 jutaan selisihnya dari hari2 biasa. itu artinya kekuranganku untuk berangkat sekitar 3 juta lebih belum termasuk uang saku..
besoknya kuberanikan diriku untuk menelpon beliau, pamanku yang seumur hidup belum pernah aku lihat wajahnya, hehe...aku pasrah dan berterus terang kepada beliau akan membatalkan keberangkatan tersebut karena uangku belum cukup, mungkin dilain waktu ketika uangku cukup tentu akan menghubungi beliau kembali,.
namun respon beliau sungguh diluar dugaan, beliau justru akan menanggung semua kekurangannya, yang penting semua kelengkapan harus segera diurus dalam waktu dekat.
AllahuAkbar,,akupun langsung bertakbir, bertahmid dan sujud syukur, tak bisa dibayangkan, bagaimana mungkin orang yg baru aku kenal bahkan melihat wajahnya saja belum pernah bersedia menambah kekurangan biaya umrohku, ya meskipun masih ada hubungan saudara dari ayah.. aku sangat bersyukur kepada Allah, karena semua adalah skenario dariNya, sungguh sebaik-baik rencana manusia tentu jauh lebih baik rencana Allah..
singkat cerita, tanggal 26 April 2015 aku bersama 315 jamaah berkumpul di bandara sukarno hatta untuk mendengarkan pembekalan dari team leader sebelum berangkat, begitu terharu saat bertemu jamaah dari berbagai daerah di indonesia, 315 orang loh, amazing!
pembekalan dan pembagian passportada cerita waktu berada disana, salah satu jama'ah bertanya,
si ibu A: darimana neng?
aku: dari bengkulu bu, #sambil senyum
si ibu A: ya Alloh jauh banget...
si ibu B: di kalimantan ya neng?
aku: bukan..bukan, bengkulu di pulau sumatra bu #jawabku reflek,
si ibu: sumatra mana??
aku: hmm..(bingung) sumatra...sumatra..selatan deket situ, (padahal bengkulu-palembang 12 jam-an)
si ibu B: ohh..ya 7 manusia harimau bukan?
aku: mengangguk..#senyum kenes (ya Alloh si ibu mah korban sinetron ya..) tapi kalau nggak dari sinetron bengkulu kurang dikenal..ohh my country..
akhirnya pukul 10.00, kamipun masuk pesawat Lion air,,, lagi-lagi dikejutkan dengan sesuatu, ah Rabb nikmat mana lagi yang kau dustakan..lirihku, kartu boarding pass ku menunjukkan tempat duduk yang tidak lazim bagi orang biasa sepertiku, Bisnis Class, kursiku berada diruang paling depan tepat di moncol sang LION, dengan kursi jok yang super empuk dan gede2 dan monitor extra besar di depanku ahh..enaknya duduk disitu, terus pamanku bilang, "beruntung bisa duduk disini, cz kalau mau duduk disini harus bayar 12 juta lagi..#gubrak, sesak nafas..oksigen mana oksigen..
sungguh benar, bahwa Allah Maha Kaya, kalian tahu, sebelum berangkat berapa uang yang aku punya?? hanya satu lembar 100ribu, tapi lagi2 aku yakin Allah Maha kaya, dan benar saja hari ketika aku berangkat paman dan bibi, kakak, ayuk emak dan bapakku memberikan uang saku yang setelah dihitung-hitung semuanya berjumlah Rp. 2.500.000..Alhamdulillah..
masih dipesawat, sangat bersyukur dan gak menyangka bisa duduk berdampingan dengan tim leader arminareka ada ibu Hj Ella, bunda rahmatun, pamanku paling kanan(najib hawaini),
Dan ini my seatmate mbak yohana dari karawang,
beliau orangnya asyik dan suka cerita, sehingga 9 jam perjalanan diatas awan jadi nggak merasa ngebosenin..ceritanya beliau nih pernah jadi TKW di Arab saudi 2 tahun, sebagai penata rias..sampai sekarang pulang ke indonesiapun beliau masih bekerja di salon miliknya sendiri di karawang, "kerja di Arab saudi enak loh neng, setiap jum'at bisa umroh" woww..berdecak kagum mendengarnya, "jadi ini bukan kali pertamanya donk? tanyaku lagi..
"Alhamdulillah ini umroh yang ke 21 kalinya", subhanalloh, teriakku..bisa bahasa arab mbak? beliaupun mengangguk mengiyakan..
asyikk..berarti gak perlu ngintilin tour guide terus nih, kan ada beliau yang jago bahasa Arab, apalagi katanya beliau akan mengajakku jalan2 dan berkunjung ke tempat penjual oleh2 yang murah..
mengambang diawan, dipuncak tertinggi melewati india, victoria, mumbai, dll uppss begini ya rasanya diatas awan gak keliatan apa-apa, hmm melongok ke jendela hello..siapa tahu ketemu ama doraemon & nobita lagi main baling2 bambu ahai..
hanya 2 jam aku tertidur, selebihnya aku habiskan dengan membaca buku panduan yang menggantung di leher, soalnya aku nggak mau ngelewatin momen saat mendarat pertama kali di jeddah..dan pesawat mendarat di jeddah pas azan maghrib berkumandang..
Jeddah diliat dari atasAlhamdulillah, kamipun sampai di jeddah dengan selamat..the power of dream, kekuatan mimpi, sungguh dari mimpi itulah akhirnya semua bisa menjadi nyata, meski merasa gak mungkin? meski nggak punya uang ya, karena Apa yang tidak bagi Allah, asalkan kita berdo'a dan tentu berusaha semaksimal yang kita bisa..bisa jadi kita bisa berangkat karena Allah memberi rejeki lebih kepada kita, atau bisa jadi Allah memberi rejeki melalui perantara orang lain..Alhamdulillahirobbil 'alamiin
"Dan apabila hambaKu bertanya kepadamu tentang Aku, katakan Aku adalah dekat, Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon padaKu, hendaklah mereka memenuhi perintahKU dan beriman padaKu agar mereka selalu berada dalam kebenaran"(Albaqarah 186)
Comments
Post a Comment
Terima kasih atas kunjungannya, silahkan koment :D