Tentu kita tak asing lagi dengan kata UKHUWAH, kata yang berasal dari bahasa arab ini terdengar santer dikalangan ikhwa akwat. Yups persaudaraan, lebih tepatnya yakni persaudaraan di jalan Allah atau keterikatan hati karena Allah. Bila diketahui artinya subhanallah begitu kokohnya ikatan itu karena terselip kata “Allah” disana, mungkin apabila dibayangkan akan tercermin nuansa syurga yang syarat dengan keimanan, dan tentu saja ingin sekali merasakan betapa nikmatnya UKHUWAH itu.
Ikatan yang bermula dari Ta’aruf atau perkenalan, kata orang tak kenal maka tak sayang hmm begitu juga kita kepada saudara kita, berlanjut dengan Ta’aluf atau menyatukan hati mungkin ada yang pernah mendengar kekuatan do’a robitoh yang apabila kita merindukan saudara kita maka cukuplah dengan membaca do’a robitoh dan hadiahkanlah do’a tersebut untuk saudara yang kita rindukan.
Ya itu berarti bahwa hati-hati kita telah menyatu dibawah naungan Nya robb sekalian alam , kemuadian berlanjut dengan Tafahhum saling memahami, Tanashuh saling menasihati, Ta’awun saling tolong menolong dan Takaful merasa senasib sepenanggungan. Tentu saja proses ukhuwah itu begitu indah, dan coba kita bayangkan seandainya proses dakwah diiringi dengan ukhuwah tersebut. Tentu teriakan takbir akan terdengar lebih bergema seantero jagad raya ini.
Coba kita renungkan ayat ini: “Dan yang mempersatukan hati mereka (orang-orang yang beriman). walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah Telah mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya dia Maha gagah lagi Maha Bijaksana.” (QS Al-Anfal : 63)
Apa yang digambarkan tentang ukhuwah adalah segala sesuatu yang indah dan menjanjikan syurga Allah, maka amat layak jika kita sebut ukhuwah ini adalah Nikmat yang tak terhingga. Maka apabila ukhuwah itu nikmat sudahkah kita bersyukur dengan nikmat Allah yang luar biasa ini? Dengan Ukhuwah Allah mengajarkan kita agar tetap bertahan di tengah gejolak zaman yang dipenuhi dengan kejahiliaan, dengan ukhuwah Allah mengajarkan kita untuk menyukai apa yang Allah tidak suka, dan dengan ukhuwah Allah membimbing kita untuk bekerja berjama’ah, dan agar kita tidak merasa sendiri bahwa ada saudara disamping kita, dari ukhuwah pun Allah mengajarkan kita untuk saling menasihati mengatakan yang benar kepada saudara kita bukan membenarkan segala perbuatan yang dilakukan oleh saudara kita. Sebuah masalah yang rumit akan tuntas hanya dengan satu kata UKHUWAH.
“Orang-orang beriman itu Sesungguhnya bersaudara. sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat.” (QS Al-Hujurat : 10)
Maka pantaskah saudaraku kita masih bersikap angkuh, merasa gengsi, dan merasa tidak peduli dengan saudara kita? Merasa sibuk dengan keburukan saudara kita? Merasa tak ada beban yang mengganjal ketika saudara kita merasa kesusahan, merasa bahagia sementara saudara kita menangis terpekur disudut kamar dengan berbagai macam kepelikan dan kesulitan, dan masih pantaskah mulut ini mengatakan “itu bukan urusanku”? Tidak inginkah engkau menyapanya hanya dengan selembar tisu yang dapat menghapus air mata mereka, hanya dengan pertanyaan singkat untuk mengetahui kabarnya? Tentu itu tidak terlalu sulit. Tapi tahukah saudaraku, itulah yang menjadi kekuatannya untuk berjuang keluar dari kesulitan itu. Subhanalloh…..
Dia adalah sebaik-baik teman, paling aktif ke masjid dan sangat mencintai temantemannya. Tiba-tiba, lama sekali tidak kelihatan batang hidungnya di tengahtengah mereka. Ketika kemudian ia dapat berkumpul kembali, tiba-tiba seorang teman datang memaki-makinya. Dengan nada sedih ia mengatakan padanya, "Kenapa kamu sekarang menengokku? Ke mana saja kamu dan teman-teman selama ini? Mengapa tidak berusaha mencariku selama beberapa bulan terakhir ini? Sebenarnya, saya sangat memerlukan kehadiran kalian di sampingku di saat istriku meninggal dunia, dan meninggalkan anak-anak yang masih kecil. Saya memerlukan orang-orang yang akrab dengan saya pada saat-saat kritis seperti itu.
" Hal ini menjadi pelajaran berharga bagi saudara-saudara yang belum memenuhi kewajiban kepada saudaranya yang lain dalam hal memantau kondisinya. Ini merupakan kewajiban minimal. Kerana Rasul telah ber-sabda, "Bila ia tidak ada maka carilah...." Ini sekedar contoh, seseorang yang lama tidak mun-cul dan tidak diketahui penyebabnya, tidak akan jelas alasannya kecuali setelah menanyakannya.
Di lain tempat, begitu terharu ketika seorang ukhti bercerita tentang ukhuwah yang terjalin diantara mereka, dikala itu saudara mereka mendapat kesulitan karena orang tuanya tidak dapat membayar hutang kepada rentenir dengan jumlah yang luar biasa banyaknya. hal ini membuat si ukhti jarang datang rapat dan kajian karena memikirkan masalah ini, tentu saja hal ini menimbulkan beberapa pertanyaan terhadap saudarinya tentang kondisi beliau. Setelah ditelusuri akhirnya dengan air mata yang mengalir beliau menceritakan masalah yang yang sedang dia alami. Diluar dugaan dan tanpa sepengetahuansi ukhti tadi, terbentuklah tim syuro yang mencoba mencari pinjaman dan dengan sedikit perjuangan berjualan makanan akhirnya beberapa minggu kemudian atas idzin Allah hutang itupun mampu terbayar lunas. AllohuAkbar!!!
Mungkin diantara kita baru segelintir orang yang mampu memaknai kata ukhuwah dan merealisasikannya dalam kehidupan nyata. Sungguh kita malu dengan Allah dengan Ciptaan Allah yang lain yang mampu bekerjasama dalam menjalankan roda kehidupan.
MAKA Belajarlah dari SEMUT, yang selalu bergotong royong untuk mengangkat sebutir nasi dan perhatikanlah ketika semut-semut itu bila bertemu dengan semut yang lain subhanalloh, mereka akan berhenti hanya untuk menyapa saudara2nya.
Belajarlah seperti BATU dan AIR (KH. Rahmat Abdullah), bagaimana Allah ciptakan begitu kerasnya batu dan bagaimana Allah menciptakan air yang mengalir dengan lembut. Tapi antara batu dan air bekerjasama untuk menciptakan suatu harmoni. Tidak ada pertikaian diantara mereka!
Masih banyak lagi ciptaan Allah yang dapat kita jadikan 'ibroh dan banyak kisah-kisah yang menceritakan betapa kokohnya ukhuwah dikalangan kaum muslimin.
Saudaraku ukhuwah itu ibarat benang yang menyatukan bola2 kecil yang berserakan hingga menjadikan ia satu rangkaian tasbih yang memiliki pangkal namun tak berujung. Karena dari sinilah terjadilah interaksi dan sikap saling percaya yang akan mengikat antara hati individu.
Beberapa etika dalam ukhuwah:
1. Memberikan salam kepada saudaramu dengan rasa cinta, senang dan berseri semakin mantap jika berjabat tangan.
2. Mencari tahu watak sebuah perkenalan, menanyai kabar dan kondisinya dan menghubunginya melalui sms atau telpon jika saudaramu sudah lama tidak muncul
3. Jika ia sakit maka jenguklah, berilah kesejukan, mendoakan kesembuhannya dan akan sangat baik jika memberikan hadiah kecil.
4. Jangan sungkan untuk memujinya jika ia melakukan suatu kebaikan terhadapmu
5. Jika ia mengundangmu maka penuhilah
6. Support ia jika ia dalam kesusahan dan disaat ia down
7. Jika ia melakukan kesalahan nasehatilah ia tapi jangan "menJudge"
8. Jika ia bersin mengucapkan “Alhamdulillah” maka ucapkan “yarhamukallah” 9. Jika ia meninggal maka hantarkanlah ketempat pemakamannya.
Comments
Post a Comment
Terima kasih atas kunjungannya, silahkan koment :D