Assalamu’alaikum..knock..knock.. :D, Alhamdulillah ya Balik lagi nih meramaikan layar komputer sobat-sobat semua, ckckck..praise be to Alloh. Kali ini saya akan membawakan sebuah lagu eh tema# hihi pasti dah pada cemas aja nih dikira bakal nyanyi beneran, tenang sodara2 aku tahu klo itu terjadi pasti kalian bakal angkat kaki sebelum kunci D dibunyikan, alias lari tunggang langgang hiks, maklumlah gangguan disekitar mulut jadi klo ngmong kadang rada-rada keseleo#
Jika melihat dari judul diatas kita pasti berpikir,, twew..twew, secara financial saja kita belum kaya apalagi mental ooopps bukan berarti menimbang segala sesuatu dari segi material tapi mari simak catatan ini.
Materi seorang trainer beberapa ahad yang lalu lalu cukup membakar semangat, diawal pelatihan beliau hanya melontarkan jumroh ups pertanyaan maksudnya kepada semua peserta, begini pertanyaannya:
Suatu hari anda pergi sholat tarawih dengan sandal terbaru milik anda, ketika anda ingin pulang ternyata sandal terbaru anda tidak lagi berada dimana anda meletakkanya tadi alias hilang.
APA YANG ANDA LAKUKAN??
Hanya diberi waktu 1 menit untuk menjawab dan menuliskan dalam selembar kertas,, Karena pesertanya hanya kami bertujuh, so mau tidak mau kami pun kebagian untuk mengutarakan pendapat kami tersebut, hufft aku memperhatikan teman-teman yang ada disekelilingku, Ada yang melongo, ada yg menggigit jari, ada yg memain2kan pena sedangkan aku seperti biasa menggaruk-garuk kepala yang sebenarnya tidak gatal. Bukan karena aku gak punya pengalaman tersebut, tetapi karena terlalu sering mengalaminya so aku sangat bingung untuk menceritakan yang mana;D
Jadi teringat waktu OPDIK/OSPEK ketika pertama kali masuk ke perguruan tinggi yang aku cintai STAIN CURUP. Cz aqu rasa akulah orang yang paling banyak mengalami kehilangan, mulai dari sapu lidi, kemoceng, kain sarung ibuku, and yang terakhir sepatu baru yang dibeli khusus untuk dipakai ospek. Huaah..kebayang betapa apesnya aku saat itu, dari 3 hari 3 malam ospek, 2 harinya harus pake sandal jepit kemana-mana terutama waktu PBB.
Selanjutnya keapesan jilid 2 dimarahin emak cz udah ngilangin sarung warisan dari nenek #lengkaplah sudah penderitaan# untung aja emakku yang lagi sakit saat itu nggak pingsan cz aku berupaya untuk memberikan ketabahan “ sarungnya lagi dipinjem mak cz kasian tu orang mau mandi tapi gak punya sarung, ntar juga dibalikin kok..” itupun klo malingnya insaf, bisikku dalam hati..ibuku pun manggut-manggut..huff legaa..untung gak kedengaran, klo kedengaran bisa2 apes jilid 3.wkwk
Setelah pertarungan yang cukup alot dalam pikiranku antara kain sarung dengan sepatu,,,akhirnya Indonesia memilih… tereeenggg…. Yang kisahnya agak mirip-mirip dengan pertanyaan tersebut yaitu SEPATU.
Belum sempat menuliskannya tiba2 aku dapat giliran pertama untuk menjawabnya, pertama kali aku ceritakan sedikit pengalaman pahit tersebut dengan nada yang sedikit terisak bukan sedih karena kehilangan sepatu, tapi sedih karena dapat giliran pertama menjawab.hehe..
Beliau pun mengulang pertanyaan terakhir, APA YANG KAMU LAKUKAN? Dengan tegas akupun menjawab, “yang aku lakukan saat itu MENANGIS# Hua..hua..sepatuku ilang mak# hehe yang jelas menangisnya bukan seperti ini, tapi sedikit mengeluarkan airmata dan berlari menelusuri sudut ruangan berharap masih dapat menemukan sepatu yang baru dibeli kemaren itu, tapi ternyata nihil!!
Setelah beberapa jam pencarian dengan para senior cz mengingat dan menimbang begitu mahal klo harus menyewa anjing pelacak aku pun harus ikhlas menerima kenyataan bahwa sepatu tersebut divonis hilang, huhuhu.. dan hari2 berikutnya aku sllu berdo’a ya Alloh jika memang sepatu itu bermanfaat untuk si pencuri itu aku ikhlas untuk memberikannya, dan akupun tetap tersenyum meskipun sepatuku sudah berganti pemilik bukan lagi milikku tapi milik sipencuri itu.
–The End-
Masih banyak lagi pengalaman teman-teman yang lain terutama yang laki-laki yang memang sering mengalami kejadian yg sama persis dengan pertanyaan tadi setiap hari jum’at. Yang uniknya salah satu peserta mengatakan “saat sadar klo tu sandal hilang pertama kali ya berusaha dulu cari klo gak dapat lagi aku doa aja ya Allah semoga engkau menggantikan dengan yang jauh lebih baik”, subhanalloh… tapi ada juga yang agak nyeleneh begini do’anya “ya Allah gantikanlah sandal yang hilang tersebut dengan mobil sedan,gubraakk!!”
Itu hanya sebuah ilustrasi saja, bagaimana sikaf kita jika apa yang kita miliki ternyata tidak selama nya berada ditangan kita terlebih lagi harta. Kembali ke pokok permasalahan..yups apakah anda seorang yg bermental kaya?? Mari pandangi diri anda sejenak anda bisa gunakan cermin untuk mempermudah tapi ati2 aja ntar cerminnya pecah cz liat wajah kamu hihi kidding.
So, moment kehilangan adalah suatu hal yang melatih kita untuk memiliki mental yang kaya “jangan pernah menyalahkan keadaan ataupun Allah”, memang betul bahwa kehilangan adalah hal yang paling menyakitkan, apalagi kehilangan benda yang pling kita sukai, namun perlu kita garis bawahi adalah siapa sebenarnya yang membuat benda itu berada ditangan kita? Yups that’s right #meski dijawab atau nggak dijawab that’s right lah# tentu saja Allah SWT, Allahlah yang membuat segala sesuatu itu ada pada kita termasuk benda2 yang kita sukai tersebut, so ikhlaskanlah dan serahkan semuanya kepada sang maha kaya yaitu Allah SWT.
Orang yang bermental kaya akan selalu tawadhu’. Ia sadar bahwa kekayaan itu hanyalah amanah dari Allah Ta’ala untuk didistribusikan lagi kepada orang lain yang lebih membutuhkannya. Ia pun tidak pernah takut miskin dan merasa kehilangan. Sebab ia yakin kekayaan Allah Ta’ala akan terus dilimpahkan kepadanya.
Dan bagi teman-teman yang sedang berjuang, mental kaya juga diperlukan dalam meraih kesuksesan karena orang yang bermental kaya tak akan pernah menyerah jika dalam usaha tersebut ia menemukan kegagalan karena dengan bermental kaya bukan berarti menciutkan semangatnya dalam berusaha malah semangatnya semakin terpacu untuk berusaha menjadi lebih baik, dan lebih baik.^_^
bagaimana kita mau sedekah, wong kita saja miskin? Begitulah orang bermental miskin kerap memberi alasan, padahal, lagi-lagi Islam memudahkan kita untuk menjadi kaya, seperti tertuang dalam hadits Rasulullah, “Mendamaikan dua orang (yang berselisih) adalah sedekah, menolong orang hingga ia dapat naik kendaraan atau mengangkatkan barang bawaan ke atas kendaraannya merupakan sedekah, kata-kata yang baik adalah sedekah, setiap langkah kaki yang engkau ayunkan menuju ke masjid adalah sedekah dan menyingkirkan aral (rintangan, ranting, paku, kayu, atau sesuatu yang mengganggu) dari jalan juga merupakan sedekah.” (HR. Bukhari dan Muslim). Bahkan seulas senyum pun ujar Rasulullah merupakan sedekah.#copas from majalah ummi#
Sabda Rasulullah SAW, ”Bukanlah kekayaan itu dengan banyaknya harta, akan tetapi sesungguhnya kekayaan itu adalah dengan kaya hati,” (Riwayat Abu Ya’la).
Hmm… subhanalloh, satu lagi pelajaran yang kita dapat kali ini, semoga ini dapat ana aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari #ucapku dalam hati# So, yuk kita sama-sama belajar menjadi manusia yang kaya mental dan kaya hati…:D
Jika melihat dari judul diatas kita pasti berpikir,, twew..twew, secara financial saja kita belum kaya apalagi mental ooopps bukan berarti menimbang segala sesuatu dari segi material tapi mari simak catatan ini.
Materi seorang trainer beberapa ahad yang lalu lalu cukup membakar semangat, diawal pelatihan beliau hanya melontarkan jumroh ups pertanyaan maksudnya kepada semua peserta, begini pertanyaannya:
Suatu hari anda pergi sholat tarawih dengan sandal terbaru milik anda, ketika anda ingin pulang ternyata sandal terbaru anda tidak lagi berada dimana anda meletakkanya tadi alias hilang.
APA YANG ANDA LAKUKAN??
Hanya diberi waktu 1 menit untuk menjawab dan menuliskan dalam selembar kertas,, Karena pesertanya hanya kami bertujuh, so mau tidak mau kami pun kebagian untuk mengutarakan pendapat kami tersebut, hufft aku memperhatikan teman-teman yang ada disekelilingku, Ada yang melongo, ada yg menggigit jari, ada yg memain2kan pena sedangkan aku seperti biasa menggaruk-garuk kepala yang sebenarnya tidak gatal. Bukan karena aku gak punya pengalaman tersebut, tetapi karena terlalu sering mengalaminya so aku sangat bingung untuk menceritakan yang mana;D
Jadi teringat waktu OPDIK/OSPEK ketika pertama kali masuk ke perguruan tinggi yang aku cintai STAIN CURUP. Cz aqu rasa akulah orang yang paling banyak mengalami kehilangan, mulai dari sapu lidi, kemoceng, kain sarung ibuku, and yang terakhir sepatu baru yang dibeli khusus untuk dipakai ospek. Huaah..kebayang betapa apesnya aku saat itu, dari 3 hari 3 malam ospek, 2 harinya harus pake sandal jepit kemana-mana terutama waktu PBB.
Selanjutnya keapesan jilid 2 dimarahin emak cz udah ngilangin sarung warisan dari nenek #lengkaplah sudah penderitaan# untung aja emakku yang lagi sakit saat itu nggak pingsan cz aku berupaya untuk memberikan ketabahan “ sarungnya lagi dipinjem mak cz kasian tu orang mau mandi tapi gak punya sarung, ntar juga dibalikin kok..” itupun klo malingnya insaf, bisikku dalam hati..ibuku pun manggut-manggut..huff legaa..untung gak kedengaran, klo kedengaran bisa2 apes jilid 3.wkwk
Setelah pertarungan yang cukup alot dalam pikiranku antara kain sarung dengan sepatu,,,akhirnya Indonesia memilih… tereeenggg…. Yang kisahnya agak mirip-mirip dengan pertanyaan tersebut yaitu SEPATU.
Belum sempat menuliskannya tiba2 aku dapat giliran pertama untuk menjawabnya, pertama kali aku ceritakan sedikit pengalaman pahit tersebut dengan nada yang sedikit terisak bukan sedih karena kehilangan sepatu, tapi sedih karena dapat giliran pertama menjawab.hehe..
Beliau pun mengulang pertanyaan terakhir, APA YANG KAMU LAKUKAN? Dengan tegas akupun menjawab, “yang aku lakukan saat itu MENANGIS# Hua..hua..sepatuku ilang mak# hehe yang jelas menangisnya bukan seperti ini, tapi sedikit mengeluarkan airmata dan berlari menelusuri sudut ruangan berharap masih dapat menemukan sepatu yang baru dibeli kemaren itu, tapi ternyata nihil!!
Setelah beberapa jam pencarian dengan para senior cz mengingat dan menimbang begitu mahal klo harus menyewa anjing pelacak aku pun harus ikhlas menerima kenyataan bahwa sepatu tersebut divonis hilang, huhuhu.. dan hari2 berikutnya aku sllu berdo’a ya Alloh jika memang sepatu itu bermanfaat untuk si pencuri itu aku ikhlas untuk memberikannya, dan akupun tetap tersenyum meskipun sepatuku sudah berganti pemilik bukan lagi milikku tapi milik sipencuri itu.
–The End-
Masih banyak lagi pengalaman teman-teman yang lain terutama yang laki-laki yang memang sering mengalami kejadian yg sama persis dengan pertanyaan tadi setiap hari jum’at. Yang uniknya salah satu peserta mengatakan “saat sadar klo tu sandal hilang pertama kali ya berusaha dulu cari klo gak dapat lagi aku doa aja ya Allah semoga engkau menggantikan dengan yang jauh lebih baik”, subhanalloh… tapi ada juga yang agak nyeleneh begini do’anya “ya Allah gantikanlah sandal yang hilang tersebut dengan mobil sedan,gubraakk!!”
Itu hanya sebuah ilustrasi saja, bagaimana sikaf kita jika apa yang kita miliki ternyata tidak selama nya berada ditangan kita terlebih lagi harta. Kembali ke pokok permasalahan..yups apakah anda seorang yg bermental kaya?? Mari pandangi diri anda sejenak anda bisa gunakan cermin untuk mempermudah tapi ati2 aja ntar cerminnya pecah cz liat wajah kamu hihi kidding.
So, moment kehilangan adalah suatu hal yang melatih kita untuk memiliki mental yang kaya “jangan pernah menyalahkan keadaan ataupun Allah”, memang betul bahwa kehilangan adalah hal yang paling menyakitkan, apalagi kehilangan benda yang pling kita sukai, namun perlu kita garis bawahi adalah siapa sebenarnya yang membuat benda itu berada ditangan kita? Yups that’s right #meski dijawab atau nggak dijawab that’s right lah# tentu saja Allah SWT, Allahlah yang membuat segala sesuatu itu ada pada kita termasuk benda2 yang kita sukai tersebut, so ikhlaskanlah dan serahkan semuanya kepada sang maha kaya yaitu Allah SWT.
Orang yang bermental kaya akan selalu tawadhu’. Ia sadar bahwa kekayaan itu hanyalah amanah dari Allah Ta’ala untuk didistribusikan lagi kepada orang lain yang lebih membutuhkannya. Ia pun tidak pernah takut miskin dan merasa kehilangan. Sebab ia yakin kekayaan Allah Ta’ala akan terus dilimpahkan kepadanya.
Dan bagi teman-teman yang sedang berjuang, mental kaya juga diperlukan dalam meraih kesuksesan karena orang yang bermental kaya tak akan pernah menyerah jika dalam usaha tersebut ia menemukan kegagalan karena dengan bermental kaya bukan berarti menciutkan semangatnya dalam berusaha malah semangatnya semakin terpacu untuk berusaha menjadi lebih baik, dan lebih baik.^_^
bagaimana kita mau sedekah, wong kita saja miskin? Begitulah orang bermental miskin kerap memberi alasan, padahal, lagi-lagi Islam memudahkan kita untuk menjadi kaya, seperti tertuang dalam hadits Rasulullah, “Mendamaikan dua orang (yang berselisih) adalah sedekah, menolong orang hingga ia dapat naik kendaraan atau mengangkatkan barang bawaan ke atas kendaraannya merupakan sedekah, kata-kata yang baik adalah sedekah, setiap langkah kaki yang engkau ayunkan menuju ke masjid adalah sedekah dan menyingkirkan aral (rintangan, ranting, paku, kayu, atau sesuatu yang mengganggu) dari jalan juga merupakan sedekah.” (HR. Bukhari dan Muslim). Bahkan seulas senyum pun ujar Rasulullah merupakan sedekah.#copas from majalah ummi#
Sabda Rasulullah SAW, ”Bukanlah kekayaan itu dengan banyaknya harta, akan tetapi sesungguhnya kekayaan itu adalah dengan kaya hati,” (Riwayat Abu Ya’la).
Hmm… subhanalloh, satu lagi pelajaran yang kita dapat kali ini, semoga ini dapat ana aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari #ucapku dalam hati# So, yuk kita sama-sama belajar menjadi manusia yang kaya mental dan kaya hati…:D
Tulisan anda sungguh sangat bermakna
ReplyDeletesila kunjung balik http://spreimyloveperca.blogspot.com/
terimakasih... :D
ReplyDeletesemoga bermanfaat ya, mohon maaf jika agak kelilipan membaca tulisan saya, hehe salam kenal..