Tak sengaja membaca sebaris iklan yang persimpangan jalan yang cukup menyita perhatian kurang lebih begini bunyinya, “Always On” nah sobat semua pasti pada tahu iklan apa itu, hiks tapi ana lebih senang jika tulisannya diganti “Always Remember”, selalu ingat Allah maksud nya.
Dimana Allah dalam hati kita? Kata-kata ini pernah saya baca sebuah buku, yup dimana? Eit nggak usah pake nada ayu ting-ting bacanya, ckckck!
Sebuah pertanyaan yang tak perlu dijawab dengan lisan cukuplah hati yang merasakan keberadaannya. Zaman sekarang begitu banyak pemuda yang mengalami gangguan kejiwaan, stress, depresi penyebabnya beraneka ragam ada yang disebabkan karena tertekan oleh pekerjaan, para siswa yang tertekan menghadapi ujian akhir, para remaja yang sakit hati karena dikhianati sang kekasih, dan sebab-sebab lain bahkan tak hanya sampai disana bahkan ada yang nekat mengakhiri hidupnya, weleh..weleh itulah potret dunia masa kini, bunuh diri kok jadi trend ya ! tsumma na’udzubillah….
Adakah mereka tlah meninggalkan Allah? yup mungkin saja, mereka lalai mengingat Allah, tak pernah lagi menyambung komunikasi kepadanya, mengadu dan mencurahkan segala gundah dan kegelisahan kepada dzat yang menetapkan segala kesusahan dan kegundahan padahal hanya DIA lah yang maha kuasa untuk menghilangkan segala malapetaka dan kesusahan yang menimpamu. Ironis!
Sobat, jikalau hal tersebut sedang menimpamu maka tak usah mengadu kepada manusia yang lemah hingga mengabaikan diri untuk mengeluh kepada dzat yang ditangannya segala urusan manusia marilah kita merapatkan jarak kepadaNya, merunduk tawadhu’ dihadapan Robb yang telah menciptakanmu.
Ingatlah Allah diwaktu lapang dan sempit, niscaya suatu saat disaat kita merasakan kesempitan dan kesusahan maka Allah pun akan mengingat kita, bukankah satu langkah kita menuju Allah maka seribu langkah Allah menuju hambaNya? Allah itu sangat dekat, bahkan lebih dekat daripada urat leher kita. Lalu mengapakah kita mencari tempat yang jauh serta hamba yang lemah untuk mencurahkan keluh kesah kita? Allah berfirman:
Dan apabila hamba-hambaku bertanya padaku maka jawablah bahwasanya aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang-orang yang berdo’a apabila ia memohon kepadaku dan hendaklah mereka memenuhi segala perintahku dan hendaklah mereka beriman kepadaku agar mereka selalu berada dalam kebenaran. (QS.Al-Baqarah 186)
Sesungguhnya dengan mengingat Allah hati menjadi tenang….
Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah, ingatlah hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tentram (QS. Ar-ra’du:28)
Yup, itu artinya tak perlu mengeluarkan kocek dan membayar mahal mengunjungi tempat-tempat wisata hanya buat teriak-teriak dipantai peuh kayak sinetron aja, enak kalo nggak ada yang denger nah kalo banyak yang denger terus disangka kemalingan, terus dipanggilin polisi atau satpam terus..dan lain-lain, nah loh! urusannya bisa tambah berabe. Bukan menghadirkan ketenangan tapi menghadirkan masalah. Itu bukan solusi!
Cukuplah ambil mushaf Alqur’an dan bacalah perlahan dengan tartil, rasakan nuansa ketenangan dan ketentraman akan segera manjalar keseluruh pusat saraf dan pikiranmu apalagi jika disempatkan untuk membaca arti dan tafsirnya.
Firman Allah dalam surat cintanya:
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayatnya bertambahlah iman mereka dan hanya kepada Allah lah mereka bertawakkal (QS. Al-Anfal 2)
Sekarang yuk periksa hati kita masing-masing masih bergetarkah ketika menyebutkan nama Allah? jika tidak maka silahkan HH2C mungkin saja itu mengindikasikan bahwa hati kita telah membatu. untuk itu segera hubungi bengkel hati, wah bingung nih kemana cari bengkel hati? Tak usah bingung bengkel tersebut tentu saja bukan kayak bengkel motor atau mobil yang para montirnya belepotan oli. Bengkel maksudnya apa saja yang dapat memperbaiki ruhiyah kita, bisa dengan membaca buku yang mencerahkan, membaca siroh nabi dan sahabiyah, ikut pengajian & ta’lim atau bersilahturahhim dengan saudara atau sahabat kita yang sholeh, eit bukan yang namanya si sholeh hehe.
Seperti yang dilakukan oleh sahabat Maimun bin Mahran yang pergi kepada Hasan Albahsri, beliau mengetuk pintu rumah sahabatnya hasan Albashri dan disaat hasan membukakan pintu, berkatalah ia:
“Wahai abu said, aku mulai merasakan kekasaran dalam hatiku. Bantulah aku untuk melembutkannya kembali.”.
masyaAlloh..sungguh kalimat yang menggetarkan, senada dengan ungkapan Ahmad bin Abi Al hawari ad damsyiqi:
“Jika engkau merasakan kekesatan dalam hatimu, maka duduklah dengan orang-orang yang berdzikir dan orang-orang yang zuhud”
Untuk itu mari kita berbenah mendekatkan diri dan memperbaiki hubungan kita dengan Alloh hingga dapat menghilangkan kekesatan dan kejumudan dalam hati dan pikiran kita, yakinlah sob dengan Alloh karena dunia dan segala isinya berada dalam kekuasaanNYA, maka tak usah berkecil hati dan berputus asa, saat galau melanda segera menghadap padaNya keluhkan segala masalahmu dan berdo’alah agar tidak termasuk kedalam golongan orang yang berputus asa. Oke!
Sekarang ucapkan perlahan “Always Remember…”
Dimana Allah dalam hati kita? Kata-kata ini pernah saya baca sebuah buku, yup dimana? Eit nggak usah pake nada ayu ting-ting bacanya, ckckck!
Sebuah pertanyaan yang tak perlu dijawab dengan lisan cukuplah hati yang merasakan keberadaannya. Zaman sekarang begitu banyak pemuda yang mengalami gangguan kejiwaan, stress, depresi penyebabnya beraneka ragam ada yang disebabkan karena tertekan oleh pekerjaan, para siswa yang tertekan menghadapi ujian akhir, para remaja yang sakit hati karena dikhianati sang kekasih, dan sebab-sebab lain bahkan tak hanya sampai disana bahkan ada yang nekat mengakhiri hidupnya, weleh..weleh itulah potret dunia masa kini, bunuh diri kok jadi trend ya ! tsumma na’udzubillah….
Adakah mereka tlah meninggalkan Allah? yup mungkin saja, mereka lalai mengingat Allah, tak pernah lagi menyambung komunikasi kepadanya, mengadu dan mencurahkan segala gundah dan kegelisahan kepada dzat yang menetapkan segala kesusahan dan kegundahan padahal hanya DIA lah yang maha kuasa untuk menghilangkan segala malapetaka dan kesusahan yang menimpamu. Ironis!
Sobat, jikalau hal tersebut sedang menimpamu maka tak usah mengadu kepada manusia yang lemah hingga mengabaikan diri untuk mengeluh kepada dzat yang ditangannya segala urusan manusia marilah kita merapatkan jarak kepadaNya, merunduk tawadhu’ dihadapan Robb yang telah menciptakanmu.
Ingatlah Allah diwaktu lapang dan sempit, niscaya suatu saat disaat kita merasakan kesempitan dan kesusahan maka Allah pun akan mengingat kita, bukankah satu langkah kita menuju Allah maka seribu langkah Allah menuju hambaNya? Allah itu sangat dekat, bahkan lebih dekat daripada urat leher kita. Lalu mengapakah kita mencari tempat yang jauh serta hamba yang lemah untuk mencurahkan keluh kesah kita? Allah berfirman:
Dan apabila hamba-hambaku bertanya padaku maka jawablah bahwasanya aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang-orang yang berdo’a apabila ia memohon kepadaku dan hendaklah mereka memenuhi segala perintahku dan hendaklah mereka beriman kepadaku agar mereka selalu berada dalam kebenaran. (QS.Al-Baqarah 186)
Sesungguhnya dengan mengingat Allah hati menjadi tenang….
Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah, ingatlah hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tentram (QS. Ar-ra’du:28)
Yup, itu artinya tak perlu mengeluarkan kocek dan membayar mahal mengunjungi tempat-tempat wisata hanya buat teriak-teriak dipantai peuh kayak sinetron aja, enak kalo nggak ada yang denger nah kalo banyak yang denger terus disangka kemalingan, terus dipanggilin polisi atau satpam terus..dan lain-lain, nah loh! urusannya bisa tambah berabe. Bukan menghadirkan ketenangan tapi menghadirkan masalah. Itu bukan solusi!
Cukuplah ambil mushaf Alqur’an dan bacalah perlahan dengan tartil, rasakan nuansa ketenangan dan ketentraman akan segera manjalar keseluruh pusat saraf dan pikiranmu apalagi jika disempatkan untuk membaca arti dan tafsirnya.
Firman Allah dalam surat cintanya:
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayatnya bertambahlah iman mereka dan hanya kepada Allah lah mereka bertawakkal (QS. Al-Anfal 2)
Sekarang yuk periksa hati kita masing-masing masih bergetarkah ketika menyebutkan nama Allah? jika tidak maka silahkan HH2C mungkin saja itu mengindikasikan bahwa hati kita telah membatu. untuk itu segera hubungi bengkel hati, wah bingung nih kemana cari bengkel hati? Tak usah bingung bengkel tersebut tentu saja bukan kayak bengkel motor atau mobil yang para montirnya belepotan oli. Bengkel maksudnya apa saja yang dapat memperbaiki ruhiyah kita, bisa dengan membaca buku yang mencerahkan, membaca siroh nabi dan sahabiyah, ikut pengajian & ta’lim atau bersilahturahhim dengan saudara atau sahabat kita yang sholeh, eit bukan yang namanya si sholeh hehe.
Seperti yang dilakukan oleh sahabat Maimun bin Mahran yang pergi kepada Hasan Albahsri, beliau mengetuk pintu rumah sahabatnya hasan Albashri dan disaat hasan membukakan pintu, berkatalah ia:
“Wahai abu said, aku mulai merasakan kekasaran dalam hatiku. Bantulah aku untuk melembutkannya kembali.”.
masyaAlloh..sungguh kalimat yang menggetarkan, senada dengan ungkapan Ahmad bin Abi Al hawari ad damsyiqi:
“Jika engkau merasakan kekesatan dalam hatimu, maka duduklah dengan orang-orang yang berdzikir dan orang-orang yang zuhud”
Untuk itu mari kita berbenah mendekatkan diri dan memperbaiki hubungan kita dengan Alloh hingga dapat menghilangkan kekesatan dan kejumudan dalam hati dan pikiran kita, yakinlah sob dengan Alloh karena dunia dan segala isinya berada dalam kekuasaanNYA, maka tak usah berkecil hati dan berputus asa, saat galau melanda segera menghadap padaNya keluhkan segala masalahmu dan berdo’alah agar tidak termasuk kedalam golongan orang yang berputus asa. Oke!
Sekarang ucapkan perlahan “Always Remember…”
Comments
Post a Comment
Terima kasih atas kunjungannya, silahkan koment :D