Skip to main content

MENJEMPUT CAHAYA

Gadis itu melangkahkan kakinya dengan terseok dan kurang bersemangat. Kegiatan sekolah yang lumayan banyak membuatnya agak sedikit lunglai. Meniti sepanjang badan jalan yang hampir dipenuhi oleh air hujan, becek!

Sebagian besar rumah tertutup rapat, hari-hari begini orang-orang lebih suka melakukan aktifitas didalam rumah, hanya sebagian saja yang terlihat berada diluar. Mereka lebih memilih menarik selimut dan melanjutkan mimpi-mimpi yang tertunda eeeaah

ya musim penghujan telah tiba setelah beberapa bulan yang lalu orang-orang mengeluh karena tak ada air sekarang tibalah saatnya musim hujan datang, para manusia-manusia pun menyambutnya dengan sukacita, namun ada juga yang menyambutnya dengan mengeluh karena hujan pakaian yang tak kunjung-kunjung kering, begitulah manusia selalu saja mengeluh, dikasih panas mengeluh dikasih hujan mengeluh dikasih hujan panas pun mengeluh aduhaiii manusia tiada hari tanpa mengeluh, terus kapankah kita bersyukur bukankah kata Allah jika kita bersyukur akan nikmatNya maka akan ditambahkan lagi nikmat-nikmat yang lain?

Allohumma shoyyiban nafi’an, ucap gadis itu berbisik,,,semoga hujan ini dapat mendatangkan manfaat aamiin ya rob, bukan karena hujan yang membuat gadis itu kurang bersemangat dan sebenarnya bukan hanya karena padatnya kegiatan yang membuat ia sedikit bersedih namun hari ini kembali tak dapat berjumpa dengan sahabat seperjuangannya dan guru ngajinya,aarrghh mb ita, afwan ana nggak bisa hadir lagi pengajian minggu ini, sudah 2 minggu ini tertunda pengajian karena hujan deras, ibarat handpone, charger ruhiyah sudah mulai melemah dan minta dipenuhi hak nya, hufft..

Akhirnya mencoba mengirim pesan singkat ke beliau, “afwan mbak, ana idzin nggak ngaji karena hujan deras disini” pesan singkat pun terkirim setelah bunyi nokia tune…
Tak berapa lama sms balasan pun diterima, berbunyi: “iya nggak apa2, semoga bisa dipertemukan kembali minggu depan” dan percakapan melalui sms pun selesai dengan sms terakhirku “syukron mbak” di iringi tanda smile… 
Subhanalloh mb, kau selalu mengerti aku… ucapku dalam hati, namun tetap dg perasaan yang kalut dan dilematis.
Itu lah sepenggal kisahku disaat rindu-rindu untuk menuntut ilmu menghampiri. Saking rindunya sudah tak terbendung lagi rasanya, ibarat sungai yang meluap mungkin udah bikin banjir sekampung kali ya, hehe. Yup siapa yang tak sedih disaat tak dapat hadir dimajelis ilmu, mengkaji ilmu Alqur’an dan ilmu-ilmu syar’i. Majelis yang di naungi sayap-sayap malaikat, kata rasulullah dalam haditsnya dari abu huroiroh ra:

“Dan tidaklah berkumpul suatu kaum untuk membaca kitabullah dan mempelajarinya diantara mereka melainkan akan turun diantara mereka ketenangan, rahmat akan meliputi mereka, dan malaikat akan mengelilingi mereka dan Allah akan menyanjungi mereka ditengah para malaikat yang ada disisinya dan barang siapa yang lambat amalnya maka tidak akan dikejar oleh nasabnya”. (HR. Muslim, Ahmad, Ibn Majjah, At-Tirmidzi, dan Ibnu Hibban)

Begitu pula dalam firman Allah dalam surat Al-mujadillah ayat 11:
Hai orang-orang beriman apabila dikatakan padamu berlapang-lapanglah dalam majelis maka lapangkanlah, niscaya Allah akan melapangkanmu. Dan apabila dikatakan berdirilah kamu, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Bahkan dalam surat toha 114, Allah menyuruh nabi Muhammad untuk meminta kepada Allah untuk meminta tambahan ilmu:
Dan katakanlah (wahai Muhammad) ya Allah, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan.

Itu mendakan bahwa ilmu sangat penting bagi kita sobat, karena dengan ilmu kita dapat membedakan yang mana yang haq dan mana yang batil, mana yang halal mana yang haram. Dengan ilmu kita pun tahu bagaimana caranya sholat, wudhu dan beribadah yang benar dan sesuai dengan Alqur’an dan sunah rasul.

Sesungguhnya kejayaan islam akan tegak dengan ilmu, ketika seorang muslim atau muslimah menuntut ilmu dan mengamalkannya maka umat islam akan jaya dari seluruh umat-umat yang lain. Luar biasa ungkapan yang dahsyat yang pernah saya dengar dari seorang syekh!

Mungkin kita perlu bersyukur karena kita hidup dizaman modern dimana ilmu dapat kita temui dimana saja kita inginkan. Sudah banyak kendaraan yang dapat menghantarkan kita ketempat-tempat pengajian dan majelis-majelis ilmu. Tak hanya itu, sudah banyak buku-buku juga yang tersedia di gramedia atau toko-toko buku sekitar kita yang dapat kita beli dengan waktu yang singkat.

Praktisnya ketika kita malas keluar rumahpun kita masih dapat menemukan ilmu-ilmu tersebut, tinggal buka laptop atau notebook dan mengaktifkan modem dengan sekali klik semua jendela dunia terbuka, yap sobat tinggal klik mbah google kemudian ketik apa saja yang ingin kita cari dengan sekejap benda ajaib itu akan segera memberikan data-data yang kita inginkan, ya meskipun tidak semuanya pasti ada sih, tapi intinya syukurilah atas kesempatan dan kemudahan yang Allah berikan kepada kita dengan tidak menyia-nyiakannya hanya digunakan untuk berfacebook atau bertwitter ria…

Tentu kita perlu banyak belajar dengan para ulama dan orang-orang terdahulu yang sangat bersemangat dalam menuntut ilmu, seperti imam baqy bin bahlan yang berjalan kaki dari spanyol ke Baghdad untuk menuntut ilmu dengan imam Ibn Hambal, tanpa kenal lelah dan tanpa mengenal suhu, sedikit tersentil dengan kisah ini cz kita ketahui wilayah timur tengah itu terkenal jika malam dingin menusuk tulang dan ketika siang hari panasnya membakar, namun mereka tak perduli, hal tersebut tak menjadi halangan bagi mereka untuk terus berjalan, ya berjalan dalam menggapai ilmu Allah. MasyaAlloh, bagaimana dengan kita ya? Pernah nggak ya kita kayak gitu? Betul-betul sang pembelajar sejati!

Terus apa sih keutamaan menuntut ilmu itu? Karena banyaknya keutamaanlah hingga menuntut ilmu itu menjadi penting. Mau tahu apa aja sob keutamaannya?
1.Orang yang menuntut ilmu akan dimudahkan jalannya menuju ke surga di akhirat nanti, siapa yang mau masuk sorga hayoo acungkan kaki, hehe
2.Akan mendapatkan nikmat ketenangan dan kebahagiaan
3.Akan dikelilingi malaikat
4.Allah akan membanggakannya dihadapan malaikat.
5.Menghilangkan kebodohan

Dan menuntut ilmu itu ternyata ada adabnya sobat agar apa yang kita pelajari itu nggak masuk telinga kanan terus keluar telinga kiri, sangat penting sekali kita pelajari. Lalu apa saja adab menuntut ilmu itu?
1.Hendaklah meluruskan niat bahwa menuntut ilmu adalah ibadah.
2.Bersihkan hati dari sifat-sifat yang kotor, seperti sombong, angkuh, iri, dengki dsb. Karena kata nabi:
Didalam diri manusia itu ada segumpal daging, apabila dia baik maka baiklah seluruhnya dan apbila dia jelek maka jeleklah seluruhnya.
Sebab hati yang kotor itulah menjadi pemicu sulitnya kita untuk menerima ilmu.
3.Mengikuti rasul dan para salafus sholeh.
4.Menghiasi dirinya dengan akhlak yang mulia dan menjauhkan dari akhlak yang jelek
Sesugguhnya orang yang paling baik diantara kalian adalah orang yang paling baik akhlaknya (HR. Bukhari muslim)

Subhanalloh,,,
mulianya seorang penuntut ilmu disisi Allah SWT, oleh karena itu ilmu juga disebut cahaya “Al-‘lmu nuurun”yang artinya ilmu adalah cahaya, yup cahaya yang akan menerangi segala amal yang kita kerjakan, cahaya yang akan menanungi kita di akhirat nanti. Tanpa ilmu apalah artinya sebuah amal dan ibadah yang kita lakukan. Inginkah kita menjadi seorang yang taqlid buta? Yaitu banyak beramal namun tak mengerti mengapa amal itu dilakukan. Ungkapan alber Einstein:
Agama tanpa ilmu buta, dan ilmu tanpa agama pincang.
Maukah kita menjadi buta atau pincang? Atau mungkin kedua-duanya? Na’udzubillahimindzalik semoga kita adalah termasuk orang-orang yang haus ilmu dan para tolabul ilmi yang tak bosan bosan nya untuk menuntut ilmu, menjemput hidayah Alloh..menjemput cahaya.

Rahmaniar, green bedeng. HAHA :P

Comments

Popular posts from this blog

ID Card Pesantren Kilat

assalamu'alaikum sobat, lagi-lagi ane dititahkan untuk ngedesain Id card buat pesantren kilat..#cieh kayak kerajaan# it's okay cz masalah ngedesain tu hobi ane tu meski yaaa...aca kadul kesannya nggak bagus2 amat, hehe masih mending lah daripada nggak ada sama sekali. ini dia, eng tereeeenggg.. setelah diedit disana-sini waktu diprint huahhh..lumayan buram! ahehe tapi karena mo dipake besok ya sudah mau tidak mau akhirnya ini di print juga.. hmm ya segitu dulu ceritanya.. Met menunaikan ibadah puasa sobat semoga ramadhan tahun ini lebih baik dari tahun kemaren :D AMIN...

Training " Gurunya Manusia"

waw really amazing training,I give two thumb for that^^ hayoo siapa yang pernah diajar sama om jin atau sama nyemot? haha..yang jelas bukan ini maksudnya, gurunya manusia yaitu guru yang benar-benar memperlakukan siswanya sesuai dengan perkembangan mereka masing-masing, yang benar-benar memperlakukan siswanya sesuai dengan prinsip kemanusian bukan dengan sistem robot atau sistem paksaan. mungkin sobat semua masih ingat gimana sistem pembelajaran yang ada disekolah-sekolah kita,aha bagi adik-adik yang masih bersekolah dan sekolahnya masih menerapkan sistem robot ini tentu saja masih merasakan betapa tidak kondusifnya pembelajaran dengan sistem tersebut. harus duduk, diam dan memperhatikan guru didepan kelas, bahkan ke toilet pun harus berpikir berkali-kali cz saking takutnya sama si guru. pernah terjadi sama adik kelas ku waktu SD, ngompol didepan kelas karena takut di hukum sama guru *ckckck* ketika kita banyak bertanya dibilang cerewet, banyak gerak dibilang nakal dll. padahal t...

mujahid kecil palestina

Syahid kecil, Mu’taz Nafidz Husein Al-Syarafi dilahirkan di kota Gaza tanggal 02 Oktober 1993. Dibesarkan oleh keluarga mulia yang dikenal dengan pengabdiannya kepada bangsa dan taat beragama. Sebuah keluarga Palestin yang diusir keluar oleh pihak penjajah Israel tahun 1948 seperti keluarga Palestin lainnya keluar dari tanah kelahirannya di daerah Harbea. Keluarga Mu’taz, syahid kecil ini, terdiri daripada ibu, Dr. Su’ad Audah dan empat saudara.Ayahnya meninggal dunia pada tahun 1997, dan Mu’taz adalah anak yang ketiga. Ketika syahid, ia duduk di kelas enam Sekolah Dasar Abu Husein. Ia sering mengatasi pelajar lain di dalam kelasnya, dikenal akan keberaniannya dan kecerdasannya yang cemerlang. Mu’taz kecil sudah dibina sejak kecil untuk mengikuti shalat berjama’ah di masjid, terutama shalat fajar (subuh). Maka ia tergolong sebagai jama’ah tetap di masjid Khalid bin Walid. Cintanya Kepada Jihad dan Syahid Syahid kecil kita ini, Mu’taz, dikenal orang kerana keberaniannya dan pant...