Pagi itu para penghuni sekolah baik siswa, siswi, ustadz dan ustadzah sangat sibuk, maklumlah beberapa saat lagi kami akan mengadakan perhelatan akbar yaitu pembagian raport sekaligus pertemuan orang tua dan guru, sekalian saja karena tanggal 22 desember yaitu hari ibu, maka kami para guru dan anak-anak jauh-jauh hari telah mempersiapkan penampilan terbaik yang bertemakan “IBU”. Rasanya tak sabar lagi ingin berjumpa dengan para orang tua mereka yang telah melahirkan anak-anak hebat dan berbakat itu.
Memang sekolah kami tergolong baru, jika dihitung-hitung baru 6 bulan saja kami bertemu dengan wajah-wajah lugu dan haus ilmu itu. Mereka adalah generasi pertama disekolah kami “SMP Islam Alhasanah”, kebanyakan orang menyebutnya kelinci percobaan, namun kami sebagai guru tentu saja tak ingin hal itu melekat pada mereka, oleh karena itu kami mencurahkan seluruh energi, pikiran & tenaga dan tak hanya itu bahkan sebuah kata yang membius yaitu “SPIRIT” untuk memberikan yang terbaik bagi mereka.
Ternyata tak perlu bertahun-tahun untuk mengetahui bakat dan minat mereka. Setelah beberapa bulan berselang kami bekerja sebagai guru di institusi ini, kami juga bekerja sebagai detektif. yup detektif adalah pekerjaan sampingan kami. Kami punya cara tersendiri untuk menilai dan mengetahui bakat dan kelebihan anak, dalam hal ini wali kelas memiliki amanah besar dalam mencari tahu kelebihan tersebut.
Alhamdulillah saya dipercaya sebagai Wali kelas dikelas VII Aisyah yang diisi oleh 26 siswi yang terdiri dari berbagai macam anak dengan kelebihan yang berbeda, subhanalloh… meminjam kata-kata pak munif chatib “Dalam kondisi apapun manusia adalah karya agung Tuhan”, begitulah selalu saya terapkan terhadap siswa dan siswi saya. Membaca buku ini tlah membuka mata dan membuat saya tidak menilai siswa/I saya dari satu persfektif saja, melainkan universal alias berbagai macam persfektif baik kognitif, psikomotorik dan afektif.
Oleh karena itu untuk menilai mereka, cara saya yaitu menyiapkan satu buku khusus yang saya beri nama “Catra (Catatan rahasia)” disana saya menuliskan apapun kejadian atau momen special yang terjadi disekolah mulai dari anak tiba disekolah mengucapkan salam pembuka hingga salam terakhir dan jika perlu saya pun akan mengabadikannya lewat handpone butut saya. Hehe, kadang saya dianggap lebay but itulah cara saya mengetahuinya, alhasil saya mendapatkan banyak catatan hampir seluruh anak dikelas, siapa saja anak yang sering kesekolah lebih awal, yang selalu mengucapkan salam atau menyapa guru, yang sering membantu teman piket, yang makannya masih berantakan, udah selesai sholat mukena nggak pernah dilipat, habis kerja nggak pernah diberesin, shalat duha tanpa disuruh, shalat tahajud, tilawah setiap malam, yang rajin shoum sunah, yang suka nangis, hobi ngambek, nggak berani tampil, usil dan lain-lain. Hingga saya tak pusing lagi pada hari disaat saya harus memberi penilaian kepada mereka, karena dengan bangga saya mengumumkan, semua anak juara!
Semua rentetan acara demi acara mengalir lancar, semua para orang tua terpana melihat penampilan anak-anak mereka. Bagus atau tidaknya kami selalu memberi motivasi kepada mereka untuk berani tampil, moment yang lucu yaitu disaat kelas VII Asy-suja’ yaitu kelas putra yang terdiri dari 21 orang siswa semuanya laki-laki kami beri tugas untuk menyanyikan lagu mars SMP Islam Alhasanah, kami tahu kelas ini termasuk kelas yang jarang tampil karena kurang memiliki keberanian, belum seperti namanya (asy-suja’=berani) saya katakan belum karena kami masih berharap suatu saat mereka benar-benar menjadi anak yang berani. Disaat MC mengumumkan “ menyanyikan lagu mars SMPI Alhasanah oleh kelas Asy-suja” kami para guru harus berlari-larian memanggil mereka dan memberikan motivasi bahwa mereka pasti bisa, akhirnya meski masuk keruang kelas dengan saling dorong mendorong tapi tak berapa lama merekapun hanyut dan khusu’ dengan lagu mars tersebut, para guru hanya melihat dari luar kelas, dengan senyum pasti sembari terus memberi semangat. Tak pelak tepukan tangan membanjiri ruangan seiring selesainya lagu mars tersebut dinyanyikan…
Hfftt lega ujarku dalam hati,
Dan tibalah acara selanjutnya yaitu pagelaran teater mengangkat tema “kenakalan remaja” , nasyid menyanyikan tembang “ibu dari tim nasyid salsabila yang merupakan tim nasyid idola di bengkulu” dan puisi yang bertemakan “ibu”, di moment ini kami menyediakan beberapa ikat bunga dari kertas kreft yang merupakan hasil karya para siswi dengan di selipkan sepotong kertas yang bertuliskan “selamat hari ibu”, seiring berputarnya background lagu “cinta untuk mama” mereka membacakan puisi, begini puisinya:
Ibu….
Dalam Senyum mu kau sembunyikan letih mu
Derita siang dan malam menimpa mu
tak sedetik pun menghentikan langkah mu
Untuk bisa Memberi harapan baru bagi ku (mutiara)
Seonggok Cacian selalu menghampiri mu
secercah hinaan tak perduli bagi mu
selalu kau teruskan langkah untuk masa depan ku
mencari harapan baru lagi bagi anak mu (lia)
Bukan setumpuk Emas yg kau harapkan dalam kesuksesan ku
bukan gulungan uang yg kau minta dalam keberhasilan ku
bukan juga sebatang perunggu dalam kemenangan ku
tapi keinginan hati mu membahagiakan aku (atika k)
kau berkata pada ku…
kau menyayangiku sekarang dan waktu kau tak lagi bersamaku
Kau berkata padaku…
kau menyayangiku ku dengan ketulusan hatimu..
Ibu..
Aku tak tau apa yang harus kuLakukan tanpa mu…. (wulan)
kau seLaLu mengerti aku
kau tak pernah Letih menasehatiku
kau seLaLu menjagaku
Aku hanya seorang manusia Lemah
Yang membutuhkan kekuatan
Kekuatan cinta kasih dari ibu
Kekuatan yang Lebih dari apapun (venny)
Engkau sangat berharga bagiku
WaLaupun engkau seLaLu memarahiku
Aku tau
Itu bentuk perhatian dari mu
Itu menandakan kau peduLi denganku (rizka)
Ya Allah,,
BerikanLah kesehatan pada ibuku
PanjangkanLah umurnya
Aku ingin membahagiakannya
SebeLum aku atau dia tiada……..(atikah Rs)
Terimakasih Ibu
Atas apa yang teLah kau berikan padaku
besar pengorbanan yg Engkau berikan
Aku akan seLaLu menyanyangimu…… (imelda)
ibu….kami menyayangimu…( koor = bersama-sama)
usai puisi tersebut dibacakan, merekapun bergerilya mencari dan memberikan seikat bunga kepada ibu mereka. Spontan suasana haru pun tercipta, melihat para ibu dan anak berpelukan, ada yang meminta maaf kepada ibu mereka, bahkan ada seorang bapak yang terlihat menunduk sambil mengelap air mata, subhanalloh…jujur saya pun tak kuasa menahan air yang sedari tadi bergelayut di kelopak mata.
hingga tibalah waktu yang dinanti-nantikan yaitu pembagian raport, para orang tua maju kedepan seiring dengan dibacakan nama putra atau putri mereka beserta predikat yang kami dapatkan dari hasil discovery kami. Ada yang menjadi juara per mata pelajaran, ada yang mendapat juara akhlak kepada teman dan guru, juara empati, juara solidaritas, juara komunikatif, juara dibidang seni, juara taekwondo, juara futsal, juara basket, dll.
Luar biasa bangganya para orang tua ketika mendengarnya, hingga usai acara selesai ada seorang wali murid yang lansung meminta waktu untuk bercerita, dengan senang hati saya duduk disampingnya dan menjadi pendengar setia, diawal curhatnya si ibu langsung berkata “ustadzah, velbi butuh perhatian khusus”, dari ceritanya saya berkesimpulan bahwa awalnya ibu ini tidak percaya dengan kemampuan sang anak. Memang anak ini mendapatkan nilai yang kurang memuaskan saat mid semester kemaren, banyak mata pelajaran yang tidak tuntas dan si ibu sangat tidak percaya dengan kemajuan anaknya tersebut, ternyata anak yang pernah buat si ibu nangis diangkot saat mengambil raport mid semester kemaren itu sekarang mendapat nilai 99 dimata pelajaran IPS (hampir sempurna) dan 93 di mata pelajaran PKN di semester pertama ini bahkan tak hanya itu, angka 9 pun memenuhi aspek psikomotoriknya, subhanalloh… jangan hanya menilai dari segi kognitifnya saja namun juga psikomotorik dan afektifnya.
Dan si ibu pun baru mengerti bahwa sesungguhnya anak seusia dia memang perlu perhatian extra, perlu motivasi, pelukan hangat dari orang tua. Bukan omelan, cacian karena tidak mendapat nilai tinggi, dan paksaan untuk mengikuti les ini dan itu.
Hufft saya pun menghembus nafas lega, pengalaman unik disemester ini telah kami dapati, sebagai pembelajaran untuk semester berikutnya, bahagia menyusup kedalam jiwa tatkala kami mendapati kelebihan, kehebatan serta keunikan karya agung Allah yang beraneka macam itu. sekarang kami masih berkutat dengan rancangan semester berikutnya, hemm…mau tahu bagaimana perkembangan anak-anak hebat ini ditahun berikutnya? Tunggu saja tanggal mainnya, hiks..hiks..
Congratulation for all of teacher Alhasanah Islamic junior high school, ustadz hermanto, ustadz nur, Ustadz firdaus, ustadzah nurcahaya, ustadzah nopi, ustadzah yulia, ustadzah jeti, ustadzah rila, ustadzah riantika.
Rahmaniar, di bumi gelanggang pelajar dan mahasiswa,, Bengkulu
Memang sekolah kami tergolong baru, jika dihitung-hitung baru 6 bulan saja kami bertemu dengan wajah-wajah lugu dan haus ilmu itu. Mereka adalah generasi pertama disekolah kami “SMP Islam Alhasanah”, kebanyakan orang menyebutnya kelinci percobaan, namun kami sebagai guru tentu saja tak ingin hal itu melekat pada mereka, oleh karena itu kami mencurahkan seluruh energi, pikiran & tenaga dan tak hanya itu bahkan sebuah kata yang membius yaitu “SPIRIT” untuk memberikan yang terbaik bagi mereka.
Ternyata tak perlu bertahun-tahun untuk mengetahui bakat dan minat mereka. Setelah beberapa bulan berselang kami bekerja sebagai guru di institusi ini, kami juga bekerja sebagai detektif. yup detektif adalah pekerjaan sampingan kami. Kami punya cara tersendiri untuk menilai dan mengetahui bakat dan kelebihan anak, dalam hal ini wali kelas memiliki amanah besar dalam mencari tahu kelebihan tersebut.
Alhamdulillah saya dipercaya sebagai Wali kelas dikelas VII Aisyah yang diisi oleh 26 siswi yang terdiri dari berbagai macam anak dengan kelebihan yang berbeda, subhanalloh… meminjam kata-kata pak munif chatib “Dalam kondisi apapun manusia adalah karya agung Tuhan”, begitulah selalu saya terapkan terhadap siswa dan siswi saya. Membaca buku ini tlah membuka mata dan membuat saya tidak menilai siswa/I saya dari satu persfektif saja, melainkan universal alias berbagai macam persfektif baik kognitif, psikomotorik dan afektif.
Oleh karena itu untuk menilai mereka, cara saya yaitu menyiapkan satu buku khusus yang saya beri nama “Catra (Catatan rahasia)” disana saya menuliskan apapun kejadian atau momen special yang terjadi disekolah mulai dari anak tiba disekolah mengucapkan salam pembuka hingga salam terakhir dan jika perlu saya pun akan mengabadikannya lewat handpone butut saya. Hehe, kadang saya dianggap lebay but itulah cara saya mengetahuinya, alhasil saya mendapatkan banyak catatan hampir seluruh anak dikelas, siapa saja anak yang sering kesekolah lebih awal, yang selalu mengucapkan salam atau menyapa guru, yang sering membantu teman piket, yang makannya masih berantakan, udah selesai sholat mukena nggak pernah dilipat, habis kerja nggak pernah diberesin, shalat duha tanpa disuruh, shalat tahajud, tilawah setiap malam, yang rajin shoum sunah, yang suka nangis, hobi ngambek, nggak berani tampil, usil dan lain-lain. Hingga saya tak pusing lagi pada hari disaat saya harus memberi penilaian kepada mereka, karena dengan bangga saya mengumumkan, semua anak juara!
Semua rentetan acara demi acara mengalir lancar, semua para orang tua terpana melihat penampilan anak-anak mereka. Bagus atau tidaknya kami selalu memberi motivasi kepada mereka untuk berani tampil, moment yang lucu yaitu disaat kelas VII Asy-suja’ yaitu kelas putra yang terdiri dari 21 orang siswa semuanya laki-laki kami beri tugas untuk menyanyikan lagu mars SMP Islam Alhasanah, kami tahu kelas ini termasuk kelas yang jarang tampil karena kurang memiliki keberanian, belum seperti namanya (asy-suja’=berani) saya katakan belum karena kami masih berharap suatu saat mereka benar-benar menjadi anak yang berani. Disaat MC mengumumkan “ menyanyikan lagu mars SMPI Alhasanah oleh kelas Asy-suja” kami para guru harus berlari-larian memanggil mereka dan memberikan motivasi bahwa mereka pasti bisa, akhirnya meski masuk keruang kelas dengan saling dorong mendorong tapi tak berapa lama merekapun hanyut dan khusu’ dengan lagu mars tersebut, para guru hanya melihat dari luar kelas, dengan senyum pasti sembari terus memberi semangat. Tak pelak tepukan tangan membanjiri ruangan seiring selesainya lagu mars tersebut dinyanyikan…
Hfftt lega ujarku dalam hati,
Dan tibalah acara selanjutnya yaitu pagelaran teater mengangkat tema “kenakalan remaja” , nasyid menyanyikan tembang “ibu dari tim nasyid salsabila yang merupakan tim nasyid idola di bengkulu” dan puisi yang bertemakan “ibu”, di moment ini kami menyediakan beberapa ikat bunga dari kertas kreft yang merupakan hasil karya para siswi dengan di selipkan sepotong kertas yang bertuliskan “selamat hari ibu”, seiring berputarnya background lagu “cinta untuk mama” mereka membacakan puisi, begini puisinya:
Ibu….
Dalam Senyum mu kau sembunyikan letih mu
Derita siang dan malam menimpa mu
tak sedetik pun menghentikan langkah mu
Untuk bisa Memberi harapan baru bagi ku (mutiara)
Seonggok Cacian selalu menghampiri mu
secercah hinaan tak perduli bagi mu
selalu kau teruskan langkah untuk masa depan ku
mencari harapan baru lagi bagi anak mu (lia)
Bukan setumpuk Emas yg kau harapkan dalam kesuksesan ku
bukan gulungan uang yg kau minta dalam keberhasilan ku
bukan juga sebatang perunggu dalam kemenangan ku
tapi keinginan hati mu membahagiakan aku (atika k)
kau berkata pada ku…
kau menyayangiku sekarang dan waktu kau tak lagi bersamaku
Kau berkata padaku…
kau menyayangiku ku dengan ketulusan hatimu..
Ibu..
Aku tak tau apa yang harus kuLakukan tanpa mu…. (wulan)
kau seLaLu mengerti aku
kau tak pernah Letih menasehatiku
kau seLaLu menjagaku
Aku hanya seorang manusia Lemah
Yang membutuhkan kekuatan
Kekuatan cinta kasih dari ibu
Kekuatan yang Lebih dari apapun (venny)
Engkau sangat berharga bagiku
WaLaupun engkau seLaLu memarahiku
Aku tau
Itu bentuk perhatian dari mu
Itu menandakan kau peduLi denganku (rizka)
Ya Allah,,
BerikanLah kesehatan pada ibuku
PanjangkanLah umurnya
Aku ingin membahagiakannya
SebeLum aku atau dia tiada……..(atikah Rs)
Terimakasih Ibu
Atas apa yang teLah kau berikan padaku
besar pengorbanan yg Engkau berikan
Aku akan seLaLu menyanyangimu…… (imelda)
ibu….kami menyayangimu…( koor = bersama-sama)
usai puisi tersebut dibacakan, merekapun bergerilya mencari dan memberikan seikat bunga kepada ibu mereka. Spontan suasana haru pun tercipta, melihat para ibu dan anak berpelukan, ada yang meminta maaf kepada ibu mereka, bahkan ada seorang bapak yang terlihat menunduk sambil mengelap air mata, subhanalloh…jujur saya pun tak kuasa menahan air yang sedari tadi bergelayut di kelopak mata.
hingga tibalah waktu yang dinanti-nantikan yaitu pembagian raport, para orang tua maju kedepan seiring dengan dibacakan nama putra atau putri mereka beserta predikat yang kami dapatkan dari hasil discovery kami. Ada yang menjadi juara per mata pelajaran, ada yang mendapat juara akhlak kepada teman dan guru, juara empati, juara solidaritas, juara komunikatif, juara dibidang seni, juara taekwondo, juara futsal, juara basket, dll.
Luar biasa bangganya para orang tua ketika mendengarnya, hingga usai acara selesai ada seorang wali murid yang lansung meminta waktu untuk bercerita, dengan senang hati saya duduk disampingnya dan menjadi pendengar setia, diawal curhatnya si ibu langsung berkata “ustadzah, velbi butuh perhatian khusus”, dari ceritanya saya berkesimpulan bahwa awalnya ibu ini tidak percaya dengan kemampuan sang anak. Memang anak ini mendapatkan nilai yang kurang memuaskan saat mid semester kemaren, banyak mata pelajaran yang tidak tuntas dan si ibu sangat tidak percaya dengan kemajuan anaknya tersebut, ternyata anak yang pernah buat si ibu nangis diangkot saat mengambil raport mid semester kemaren itu sekarang mendapat nilai 99 dimata pelajaran IPS (hampir sempurna) dan 93 di mata pelajaran PKN di semester pertama ini bahkan tak hanya itu, angka 9 pun memenuhi aspek psikomotoriknya, subhanalloh… jangan hanya menilai dari segi kognitifnya saja namun juga psikomotorik dan afektifnya.
Dan si ibu pun baru mengerti bahwa sesungguhnya anak seusia dia memang perlu perhatian extra, perlu motivasi, pelukan hangat dari orang tua. Bukan omelan, cacian karena tidak mendapat nilai tinggi, dan paksaan untuk mengikuti les ini dan itu.
Hufft saya pun menghembus nafas lega, pengalaman unik disemester ini telah kami dapati, sebagai pembelajaran untuk semester berikutnya, bahagia menyusup kedalam jiwa tatkala kami mendapati kelebihan, kehebatan serta keunikan karya agung Allah yang beraneka macam itu. sekarang kami masih berkutat dengan rancangan semester berikutnya, hemm…mau tahu bagaimana perkembangan anak-anak hebat ini ditahun berikutnya? Tunggu saja tanggal mainnya, hiks..hiks..
Congratulation for all of teacher Alhasanah Islamic junior high school, ustadz hermanto, ustadz nur, Ustadz firdaus, ustadzah nurcahaya, ustadzah nopi, ustadzah yulia, ustadzah jeti, ustadzah rila, ustadzah riantika.
Rahmaniar, di bumi gelanggang pelajar dan mahasiswa,, Bengkulu
Comments
Post a Comment
Terima kasih atas kunjungannya, silahkan koment :D