Terkadang kita merasa ibadah kita menurun dan tidak seperti biasa kita lakukan, jika biasanya kita getol sekali sholat tahajud, duha, atau tilawah namun ada masanya kita merasa berat sekali melakukannya hingga sholat tahajud dapat dihitung hanya beberapa kali saja kita lakukan, tilawah hanya beberapa ayat atau lembar saja kita baca dalam seminggu. Jika itu terjadi segeralah bertanya dalam hatimu? Aduhai apa penyebab hal itu terjadi? Rosulullah pernah bersabda:
Sesunggguhnya iman manusia itu naik dan turun (yazid wa yanqus), naik karena ketaatan dan turun karena kemaksiatan. (HR. An-Nasa’I wa tirmidzi)
Jika kita sadari bahwa hal tersebut mengindikasikan bahwa iman kita menurun, maka harus segera kita temukan penyebabnya, karena mungkin saja ada maksiat atau kedzoliman yang telah kita lakukan. Maukah kita terus menerus berada pada penurunan iman tersebut? Masa bodoh akan maksiat yang kita lakukan hingga menyebabkan kita tetap berada dalam kemaksiatan?
Jika kita termasuk orang yang beriman tentu saja jawabannya adalah TIDAK!
Suatu hari sahabat bertanya kepada rosulullah yang mana diantara pertanyaan tersebut adalah: mengapa ibadah kita lemah dan mengapa orang-orang tidak ramai kemasjid? Tak disangka jawaban rasulullah sangat singkat namun membuat para sahabat takjub!
Karena manusia tidak mengingat kematian..
Ya, Sekarang begitu banyak manusia berlomba-lomba untuk meraih dunia dari pada akhirat, bahkan mengingat kematian adalah sesuatu yang bisa dianggap “pamali” padahal rosulullah mengajarkan kepada manusia untuk banyak-banyak mengingat kematian.
“Perbanyaklah mengingat sesuatu yang banyak menghancurkan kelezatan, yaitu kematian” (HR. Imam Ahmad, Tirmidzi, Nasa’i)
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan kedalam syurga maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan (QS. Ali-imran 185)
Sungguh apa yang diusahakan manusia, berupa harta kekayaan, jabatan, kecantikan semua tiada abadi, lantas apa yang menyebabkan manusia berbondong-bondong membanting tulang untuk meraih segala yang suatu saat akan kita tinggalkan ini? Tak bisakah kita bersabar sebentar saja? ya sungguh benar fitrah manusia menginginkan dunia. Namun Allah berkata:
Barang siapa yang menghendaki kehidupan dunia yang segera maka akan kami segerakan untuknya dalam dunia tersebut apa yang dikehendaki kepada orang yang kami inginkan tapi ingat kemudian kami jadikan untuknya neraka jahannam membakarnya dalam keadaan hina dan keadaan terlaknat.
Tsumma na’udzubiilahimindzalik….
Terkadang begitu miris disaat melihat manusia berbondong-bondong bahkan sampai berdesak-desakan untuk membeli karcis konser music atau karcis jalan santai sementara disebuah masjid sepi dari jama’ah bahkan tak sampai satu saff nya saja.
disaat adzan berkumandang seberapa cepat kita menyambut seruan itu? Mungkin Diantara kita masih berpikir “ah nanti saja” sambil asyik dengan urusan dunia, sebagian ada yang nonton televise, sibuk dengan laptop facebookan dan twitteran, bahkan ada yang masih sibuk bekerja takut dimarah atasan nastaghfirullah..ampunkan hamba ya robb jika termasuk kedalam orang-orang tersebut.
Itulah manusia, selalu menunda-nunda ibadah, coba kita bayangkan jika Allah menunda nikmat-nikmatnya apa yang akan terjadi?
Mari bersama-sama kita renungkan…
Mengingat kematian adalah salah satu cara untuk menumbuhkan motivasi kita dalam beribadah juga menjaga diri dari maksiat.
Jika engkau mengingat orang yang sudah mati maka anggaplah dirimu salah satu diantara mereka. (Abu Darda ra)
Betapa pentingnya mengingat kematian bahkan rosul menggolongkan orang yang mengingat kematian itu sebagai orang yang cerdas!
Seperti hadits yang diriwayatkan oleh ibnu majjah ini:
“Orang yang paling banyak mengingat kematian & paling banyak mempersiapkan diri untuk menjumpainya merekalah orang yang cerdas. Mereka pergi membawa kemuliaan dunia dan kehormatan akhirat.
Maka jadilah kita orang-orang yang cerdas itu, orang yang banyak beramal untuk mempersiapkan diri menanti janji Allah, bersemangatlah dan jadikanlah mengingat kematian itu sebagai motivasi kita dalam beramal, dan menjaga diri kita dari kemaksiatan..
“Bersemangatlah untuk meraih kematian niscaya Allah akan memberi kehidupan” (Abu Bakar r.a.)
Istiqomahlah dengan keimanan, meski terkadang beratnya ibarat menggelinding kan batu keatas bukit namun pasti ada kemudahan dan kesudahan, jadilah kita orang yang sabar, bersabar untuk kesusahan yang sementara demi menggapai kesenangan yang panjang………..
Beberapa tips untuk memelihara iman:
1. Membaca Alqur’an secara tartil
Alquran adalah resep jitu untuk menghadirkan ketenangan didalam qalbu, akan lebih baik lagi jika kita membaca artinya. Jika kita tak sempat membaca Alquran diwaktu tertentu maka kita dapat mendengarnya, tlah banyak mp3 dan video murotal yang dapat kita beli ditoko-toko bahkan sudah banyak yang memiliki handpone yang canggih yang dapat mendownload aplikasi-aplikasi Alquran dan hadits.
2. Membaca dan mempelajari shiroh nabi dan sahabiyah
Begitu banyak kisah tentang para nabi dan sahabat yang dapat kita ambil pelajaran, dan membuat semangat kita bergelora bahkan ada juga yang bisa menitikkan air mata ketika membacanya.
3. Menuntut ilmu syar’i
Al’ilmu nuurun karena ilmu adalah cahaya, ilmu dapat mengekang diri kita dari kebathilan agar dapat berada pada jalan yang haq.
Allah mengangkat derajat orang yang dan berilmu beberapa derajat
(QS. Almujadillah 12)
Menuntut ilmu itu kewajiban bagi muslim laki-laki dan muslim perempuan
(hadits)
4. Berdo’a
Do’a adalah amal yang paling suci disisi Allah, dapat mengangkat derajat, lebih baik dariapada menafkahkan emas dan perak, dan lebih baik daripada membunuh musuh-musuh Allah. (HR.Tirmidzi – ibnu majjah)
Do’a adalah sesuatu yang dapat memantapkan hati (Tirmidzi-Ibnu majjah)
Allah SWT akan mengabulkan setiap hamba yang berdo’a (QS.Albaqarah 186)
5. Berdzikir
“ dzikir bagi manusia ibarat air bagi ikan”
Do’a dan dzikir dapat menjauhkan diri dari adzab Allah SWT (HR. Tirmidzi)
6. Berkumpul dengan orang-orang sholeh
7. Memakmurkan masjid
8. Mengingat kematian
9. Merenungi nikmat syurga dan dahsyatnya siksa nerak
10. Mengerjakan amalan-amalan sunnah
Rahmaniar, Bengkulu…
Sesunggguhnya iman manusia itu naik dan turun (yazid wa yanqus), naik karena ketaatan dan turun karena kemaksiatan. (HR. An-Nasa’I wa tirmidzi)
Jika kita sadari bahwa hal tersebut mengindikasikan bahwa iman kita menurun, maka harus segera kita temukan penyebabnya, karena mungkin saja ada maksiat atau kedzoliman yang telah kita lakukan. Maukah kita terus menerus berada pada penurunan iman tersebut? Masa bodoh akan maksiat yang kita lakukan hingga menyebabkan kita tetap berada dalam kemaksiatan?
Jika kita termasuk orang yang beriman tentu saja jawabannya adalah TIDAK!
Suatu hari sahabat bertanya kepada rosulullah yang mana diantara pertanyaan tersebut adalah: mengapa ibadah kita lemah dan mengapa orang-orang tidak ramai kemasjid? Tak disangka jawaban rasulullah sangat singkat namun membuat para sahabat takjub!
Karena manusia tidak mengingat kematian..
Ya, Sekarang begitu banyak manusia berlomba-lomba untuk meraih dunia dari pada akhirat, bahkan mengingat kematian adalah sesuatu yang bisa dianggap “pamali” padahal rosulullah mengajarkan kepada manusia untuk banyak-banyak mengingat kematian.
“Perbanyaklah mengingat sesuatu yang banyak menghancurkan kelezatan, yaitu kematian” (HR. Imam Ahmad, Tirmidzi, Nasa’i)
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan kedalam syurga maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan (QS. Ali-imran 185)
Sungguh apa yang diusahakan manusia, berupa harta kekayaan, jabatan, kecantikan semua tiada abadi, lantas apa yang menyebabkan manusia berbondong-bondong membanting tulang untuk meraih segala yang suatu saat akan kita tinggalkan ini? Tak bisakah kita bersabar sebentar saja? ya sungguh benar fitrah manusia menginginkan dunia. Namun Allah berkata:
Barang siapa yang menghendaki kehidupan dunia yang segera maka akan kami segerakan untuknya dalam dunia tersebut apa yang dikehendaki kepada orang yang kami inginkan tapi ingat kemudian kami jadikan untuknya neraka jahannam membakarnya dalam keadaan hina dan keadaan terlaknat.
Tsumma na’udzubiilahimindzalik….
Terkadang begitu miris disaat melihat manusia berbondong-bondong bahkan sampai berdesak-desakan untuk membeli karcis konser music atau karcis jalan santai sementara disebuah masjid sepi dari jama’ah bahkan tak sampai satu saff nya saja.
disaat adzan berkumandang seberapa cepat kita menyambut seruan itu? Mungkin Diantara kita masih berpikir “ah nanti saja” sambil asyik dengan urusan dunia, sebagian ada yang nonton televise, sibuk dengan laptop facebookan dan twitteran, bahkan ada yang masih sibuk bekerja takut dimarah atasan nastaghfirullah..ampunkan hamba ya robb jika termasuk kedalam orang-orang tersebut.
Itulah manusia, selalu menunda-nunda ibadah, coba kita bayangkan jika Allah menunda nikmat-nikmatnya apa yang akan terjadi?
Mari bersama-sama kita renungkan…
Mengingat kematian adalah salah satu cara untuk menumbuhkan motivasi kita dalam beribadah juga menjaga diri dari maksiat.
Jika engkau mengingat orang yang sudah mati maka anggaplah dirimu salah satu diantara mereka. (Abu Darda ra)
Betapa pentingnya mengingat kematian bahkan rosul menggolongkan orang yang mengingat kematian itu sebagai orang yang cerdas!
Seperti hadits yang diriwayatkan oleh ibnu majjah ini:
“Orang yang paling banyak mengingat kematian & paling banyak mempersiapkan diri untuk menjumpainya merekalah orang yang cerdas. Mereka pergi membawa kemuliaan dunia dan kehormatan akhirat.
Maka jadilah kita orang-orang yang cerdas itu, orang yang banyak beramal untuk mempersiapkan diri menanti janji Allah, bersemangatlah dan jadikanlah mengingat kematian itu sebagai motivasi kita dalam beramal, dan menjaga diri kita dari kemaksiatan..
“Bersemangatlah untuk meraih kematian niscaya Allah akan memberi kehidupan” (Abu Bakar r.a.)
Istiqomahlah dengan keimanan, meski terkadang beratnya ibarat menggelinding kan batu keatas bukit namun pasti ada kemudahan dan kesudahan, jadilah kita orang yang sabar, bersabar untuk kesusahan yang sementara demi menggapai kesenangan yang panjang………..
Beberapa tips untuk memelihara iman:
1. Membaca Alqur’an secara tartil
Alquran adalah resep jitu untuk menghadirkan ketenangan didalam qalbu, akan lebih baik lagi jika kita membaca artinya. Jika kita tak sempat membaca Alquran diwaktu tertentu maka kita dapat mendengarnya, tlah banyak mp3 dan video murotal yang dapat kita beli ditoko-toko bahkan sudah banyak yang memiliki handpone yang canggih yang dapat mendownload aplikasi-aplikasi Alquran dan hadits.
2. Membaca dan mempelajari shiroh nabi dan sahabiyah
Begitu banyak kisah tentang para nabi dan sahabat yang dapat kita ambil pelajaran, dan membuat semangat kita bergelora bahkan ada juga yang bisa menitikkan air mata ketika membacanya.
3. Menuntut ilmu syar’i
Al’ilmu nuurun karena ilmu adalah cahaya, ilmu dapat mengekang diri kita dari kebathilan agar dapat berada pada jalan yang haq.
Allah mengangkat derajat orang yang dan berilmu beberapa derajat
(QS. Almujadillah 12)
Menuntut ilmu itu kewajiban bagi muslim laki-laki dan muslim perempuan
(hadits)
4. Berdo’a
Do’a adalah amal yang paling suci disisi Allah, dapat mengangkat derajat, lebih baik dariapada menafkahkan emas dan perak, dan lebih baik daripada membunuh musuh-musuh Allah. (HR.Tirmidzi – ibnu majjah)
Do’a adalah sesuatu yang dapat memantapkan hati (Tirmidzi-Ibnu majjah)
Allah SWT akan mengabulkan setiap hamba yang berdo’a (QS.Albaqarah 186)
5. Berdzikir
“ dzikir bagi manusia ibarat air bagi ikan”
Do’a dan dzikir dapat menjauhkan diri dari adzab Allah SWT (HR. Tirmidzi)
6. Berkumpul dengan orang-orang sholeh
7. Memakmurkan masjid
8. Mengingat kematian
9. Merenungi nikmat syurga dan dahsyatnya siksa nerak
10. Mengerjakan amalan-amalan sunnah
Rahmaniar, Bengkulu…
Comments
Post a Comment
Terima kasih atas kunjungannya, silahkan koment :D