Assalamu’alaikum.warohmatullahiwabarokatuh
Apa kabar jiwa? Semoga kita selalu berada dalam jalan yang diridhoinya, apapun keadaan kita saat ini bersyukurlah karena sejatinya tak ada nikmat yang dapat kita hitung, sesekali ijinkanlah hati kita untuk merenung beberapa saat mengingat nikmat-nikmat yang senantiasa Allah curahkan kepada kita karena dengan begitu kita akan mengetahui hakikat siapa diri kita sesungguhnya.
Bahkan jikalau ingin kita kumpulkan semua ranting yang ada dibelahan bumi ini sebagai penanya, dan lautan seluas samudera sebagai tintanya sungguh tak akan pernah dapat kita menuliskan nikmat apa-apa saja yang telah kita rasakan, maka biarkan lidah yang tadinya kelu ini berucap spontan dan tanpa rintangan “ALHAMDULILLAH” segala puji bagi Allah rabb sekalian alam.
Sobat, tak terasa sudah lama rupanya ana tak menyambangi blog ini, bah #baca pake logat medan# begitu banyak kerjaan harus segera diselesaikan so untuk beberapa waktu kegiatan menulispun terabaikan. Terkadang sedih klo liat blog ini, dulu dalam 1 bulan ana bisa nge-post 5-10 catatan but hari ini? bahkan 1 bulan ini belum ada catatan sama sekali, huhhft….
Ana selalu menghibur hati dengan kata-kata yang positive, tentu saja apa yang di lakukan tak ada sia-sia, kegiatan menulis tertunda bukan berarti dakwah berhenti justru dakwah menjadi lebih real lagi ketika disibukkan dengan agenda-agenda sekolah yang luar biasa padat, bertemu dengan wajah2 yang menanti ilmu, wajah2 yang melatih ana untuk bersabar, untuk menjadi pribadi yang lebih dewasa dan luar biasa.
Selain itu dalam waktu sepersekian menit ana tetap selalu sempatkan diri untuk membaca biografi para penulis-penulis terkenal karena dengan itulah semangat menulis kembali membuncah, beberapa waktu yang lalu ngobrol dengan beberapa kawan yang juga aktif menulis, rasanya begitu jauh tertinggal, rata-rata mereka sudah menerbitkan buku sendiri, “ukh, jangan lupa baca buku ana insyaAllah terbit bulan ini” AllohuAkbar teriakku dalam hati, dengan spontan semangat kembali membaja, bagaimana tidak mereka yang tak kalah sibuknya masih bisa memiliki waktu untuk menguntai setiap episode kehidupan mereka dalam lembaran-lembaran buku, bahkan ada beberapa penulis yang masih muda belia, masih sibuk dengan kuliah dan ada juga yang selain menulis juga aktif sebagai dosen di sebuah universitas, subhanalloh...lagi dan lagi...
Yups seorang penulis tak akan pernah menyerah atau bahkan berhenti menekan tuts-tuts keyboard meski tlah puluhan bahkan ratusan naskah yang ditolak mentah2 dari penerbit yang satu ke penerbit yang lain.
Itulah yang ana lakukan saat ini, selalu memperbaharui semangat dan kembali membulatkan tekad bahwa ana tak akan pernah menyerah, sebelum lembaran cover buku tersemat nama “Rahmaniar”….^___________^ cekilee..
Aamiin ya Allah, aamiin ya robb…..:D
Apa kabar jiwa? Semoga kita selalu berada dalam jalan yang diridhoinya, apapun keadaan kita saat ini bersyukurlah karena sejatinya tak ada nikmat yang dapat kita hitung, sesekali ijinkanlah hati kita untuk merenung beberapa saat mengingat nikmat-nikmat yang senantiasa Allah curahkan kepada kita karena dengan begitu kita akan mengetahui hakikat siapa diri kita sesungguhnya.
Bahkan jikalau ingin kita kumpulkan semua ranting yang ada dibelahan bumi ini sebagai penanya, dan lautan seluas samudera sebagai tintanya sungguh tak akan pernah dapat kita menuliskan nikmat apa-apa saja yang telah kita rasakan, maka biarkan lidah yang tadinya kelu ini berucap spontan dan tanpa rintangan “ALHAMDULILLAH” segala puji bagi Allah rabb sekalian alam.
Sobat, tak terasa sudah lama rupanya ana tak menyambangi blog ini, bah #baca pake logat medan# begitu banyak kerjaan harus segera diselesaikan so untuk beberapa waktu kegiatan menulispun terabaikan. Terkadang sedih klo liat blog ini, dulu dalam 1 bulan ana bisa nge-post 5-10 catatan but hari ini? bahkan 1 bulan ini belum ada catatan sama sekali, huhhft….
Ana selalu menghibur hati dengan kata-kata yang positive, tentu saja apa yang di lakukan tak ada sia-sia, kegiatan menulis tertunda bukan berarti dakwah berhenti justru dakwah menjadi lebih real lagi ketika disibukkan dengan agenda-agenda sekolah yang luar biasa padat, bertemu dengan wajah2 yang menanti ilmu, wajah2 yang melatih ana untuk bersabar, untuk menjadi pribadi yang lebih dewasa dan luar biasa.
Selain itu dalam waktu sepersekian menit ana tetap selalu sempatkan diri untuk membaca biografi para penulis-penulis terkenal karena dengan itulah semangat menulis kembali membuncah, beberapa waktu yang lalu ngobrol dengan beberapa kawan yang juga aktif menulis, rasanya begitu jauh tertinggal, rata-rata mereka sudah menerbitkan buku sendiri, “ukh, jangan lupa baca buku ana insyaAllah terbit bulan ini” AllohuAkbar teriakku dalam hati, dengan spontan semangat kembali membaja, bagaimana tidak mereka yang tak kalah sibuknya masih bisa memiliki waktu untuk menguntai setiap episode kehidupan mereka dalam lembaran-lembaran buku, bahkan ada beberapa penulis yang masih muda belia, masih sibuk dengan kuliah dan ada juga yang selain menulis juga aktif sebagai dosen di sebuah universitas, subhanalloh...lagi dan lagi...
Intinya hanyalah “Tekad yang Kuat dan Kedisiplinan”
Yups seorang penulis tak akan pernah menyerah atau bahkan berhenti menekan tuts-tuts keyboard meski tlah puluhan bahkan ratusan naskah yang ditolak mentah2 dari penerbit yang satu ke penerbit yang lain.
Itulah yang ana lakukan saat ini, selalu memperbaharui semangat dan kembali membulatkan tekad bahwa ana tak akan pernah menyerah, sebelum lembaran cover buku tersemat nama “Rahmaniar”….^___________^ cekilee..
Aamiin ya Allah, aamiin ya robb…..:D
Comments
Post a Comment
Terima kasih atas kunjungannya, silahkan koment :D