Skip to main content

Keletihan Yang Disukai Allah


Oh noooo... begitu banyak deadline minggu ini, rasanya pengen teriak uey apalah daya belum menemukan tempat yang tepat. maklumlah kegiatan sehari hari hanya sebatas kost-an dan sekolah. sepertinya deadline ( garis mati) emang buat ane mati berdiri. huh,,hah,,, nafas pun tersengal-sengal dibuatnya.

"Sabar,,sabar,,keletihan disukai Allah ukhti", begitulah nuraniku selalu menasehati diri yang mulai tepar ini, hahayy betul-betul 2 kondisi yang simalakama, disatu sisi tubuh tak berdaya lagi untuk mengerjakannya, disisi lain aku sangat menyukai pekerjaan ini. uhm seandaainya waktu yang disediain 32 jam mungkin ana punya banyak waktu untuk mengerjakannya. hari begitu cepat berganti, tahu2 udah mau minggu lagi dan akibat aktifitas yang sedemikian padat sampe lupa klo ada beberapa tugas yang harus diselesaikan minggu ini juga.

Tunggu, idzinkan ana pingsan sejenak...#gubrakkk#
Tidak! ana tidak boleh putus asa, jadilah pribadi yang ceria layaknya diriku yang biasanya. ya tidak ada kata menyerah dalam kamusku!#bergumam dengan penuh semangat dan mengepalkan tangan#

Pagi ini, ana kembali berikhtiar menjalani rutinitasku sebagai guru, sebagai ibu kedua dari siswa-siswiku, sebagai penulis yang belum punya nama#nyengir#, dan sebagai bawahan yang harus selalu memberikan yang terbaik untuk kemajuan sekolah ini.

Melangkah ana menuju gerbang pintu sambil membaca do'a keluar rumah " bismillahi tawakkaltu 'alalloh la haula wala quwwata illa billah".rumput2 masih basah karena embun itu bergoyang tertiup angin pagi, senyum pun kembali mengembang dan langkah ringan menjejaki setapak-demi setapak jalan menuju ke syurga yang penuh dengan jariyah, "Alhasanah". sesekali wali murid yang lalu lalang dijalan raya menyapa ku dengan penuh hangat "Assalamu'alaikum tadzah", ada juga yang hanya tersenyum sambil menklaksonkan kendaraan roda dua dan roda empatnya.

Alhamdulillah akhirnya tiba juga,,, ujarku lega. ana mempercepat langkahku menuju kantor dan mengucapkan salam.

Dari dalam terdengar suara yang ana kenal, "Nyaaakk, telat lagi ente", hahay...teriakan indah kepala sekolah menyambut pagi yang indah ini,dibarengi dengan terpampangnya nama tenarku dipapan depan ruang kantor sekolah.

Rahmaniar (Nyak) telat 5 menit
ana berjanji untuk datang lebih awal besok pagi

Note:
Besok harus lebih baik dari hari ini #tekadku#

Comments

Popular posts from this blog

ID Card Pesantren Kilat

assalamu'alaikum sobat, lagi-lagi ane dititahkan untuk ngedesain Id card buat pesantren kilat..#cieh kayak kerajaan# it's okay cz masalah ngedesain tu hobi ane tu meski yaaa...aca kadul kesannya nggak bagus2 amat, hehe masih mending lah daripada nggak ada sama sekali. ini dia, eng tereeeenggg.. setelah diedit disana-sini waktu diprint huahhh..lumayan buram! ahehe tapi karena mo dipake besok ya sudah mau tidak mau akhirnya ini di print juga.. hmm ya segitu dulu ceritanya.. Met menunaikan ibadah puasa sobat semoga ramadhan tahun ini lebih baik dari tahun kemaren :D AMIN...

Training " Gurunya Manusia"

waw really amazing training,I give two thumb for that^^ hayoo siapa yang pernah diajar sama om jin atau sama nyemot? haha..yang jelas bukan ini maksudnya, gurunya manusia yaitu guru yang benar-benar memperlakukan siswanya sesuai dengan perkembangan mereka masing-masing, yang benar-benar memperlakukan siswanya sesuai dengan prinsip kemanusian bukan dengan sistem robot atau sistem paksaan. mungkin sobat semua masih ingat gimana sistem pembelajaran yang ada disekolah-sekolah kita,aha bagi adik-adik yang masih bersekolah dan sekolahnya masih menerapkan sistem robot ini tentu saja masih merasakan betapa tidak kondusifnya pembelajaran dengan sistem tersebut. harus duduk, diam dan memperhatikan guru didepan kelas, bahkan ke toilet pun harus berpikir berkali-kali cz saking takutnya sama si guru. pernah terjadi sama adik kelas ku waktu SD, ngompol didepan kelas karena takut di hukum sama guru *ckckck* ketika kita banyak bertanya dibilang cerewet, banyak gerak dibilang nakal dll. padahal t

mujahid kecil palestina

Syahid kecil, Mu’taz Nafidz Husein Al-Syarafi dilahirkan di kota Gaza tanggal 02 Oktober 1993. Dibesarkan oleh keluarga mulia yang dikenal dengan pengabdiannya kepada bangsa dan taat beragama. Sebuah keluarga Palestin yang diusir keluar oleh pihak penjajah Israel tahun 1948 seperti keluarga Palestin lainnya keluar dari tanah kelahirannya di daerah Harbea. Keluarga Mu’taz, syahid kecil ini, terdiri daripada ibu, Dr. Su’ad Audah dan empat saudara.Ayahnya meninggal dunia pada tahun 1997, dan Mu’taz adalah anak yang ketiga. Ketika syahid, ia duduk di kelas enam Sekolah Dasar Abu Husein. Ia sering mengatasi pelajar lain di dalam kelasnya, dikenal akan keberaniannya dan kecerdasannya yang cemerlang. Mu’taz kecil sudah dibina sejak kecil untuk mengikuti shalat berjama’ah di masjid, terutama shalat fajar (subuh). Maka ia tergolong sebagai jama’ah tetap di masjid Khalid bin Walid. Cintanya Kepada Jihad dan Syahid Syahid kecil kita ini, Mu’taz, dikenal orang kerana keberaniannya dan pant